/ Perbedaan Antara Artikel Berita dan Opini
Artikel berita dan artikel opini adalah dua jenis artikel yang berbeda. Berita lebih cenderung terkait dengan fakta, sedangkan opini adalah pandangan penulis terhadap suatu isu. Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya menarik untuk membahas perbedaan antara berita dan opini.
Artikel berita dan opini harus memiliki perbedaan yang jelas. Pasalnya, jurnalis tidak boleh melibatkan opini pribadinya dalam pemberitaan. Hal ini akan mempengaruhi kualitas berita.
Pendapat dianggap sebagai ruang untuk berpendapat dan memberikan sudut pandang. Berita dianggap sebagai ruang untuk menceritakan suatu peristiwa. Untuk membedakan kedua nya dengan lebih jelas, berikut ulasan lengkap mengenai perbedaan berita dan opini menurut The Wall Street Journal dan The San Diego Union-Tribune.
Artikel berita
Artikel berita dirancang untuk memberikan fakta terkait suatu peristiwa, tidak memihak, dan disajikan tanpa rasa takut. Laporan berita adalah artikel yang memuat fakta objektif mengenai kedua belah pihak terkait suatu isu.
Artikel berita juga merupakan artikel yang tidak memihak salah satu pihak dan tidak menjatuhkan pihak lain tanpa bukti. Berita dibuat dengan melakukan analisis, wawancara, dan gaya penulisan sebaik mungkin untuk diberikan kepada pembaca.
Menulis artikel berita memiliki tujuan untuk menyampaikan catatan peristiwa yang tidak bias. Artikel berita juga merupakan ruang kebebasan berekspresi untuk menampilkan sudut pandang yang berbeda.
Berita hasil wawancara melewati beberapa tahapan sebelum dipublikasikan. Beberapa tahapan tersebut antara lain rapat redaksi perusahaan, dan pertanggungjawaban atas bukti-bukti yang diperoleh.
Dalam pertemuan tersebut, wartawan akan dimintai pertanggungjawabannya dan bukti rekaman wawancara sebagai pedoman kuat dalam menulis berita. Bukti berupa rekaman wawancara, foto, gambar, data, laporan, dll harus disimpan dengan baik agar wartawan dapat membuktikannya di kemudian hari.
Hasil diskusi dan rapat redaksi tersebut merupakan artikel berita yang siap disebarluaskan ke publik. Berita menyajikan 'inilah yang terjadi kemudian' dan 'inilah buktinya'. Karena itu, jurnalis memiliki tanggung jawab yang besar.
Contoh artikel berita adalah pembahasan tentang Joe Biden menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat, gempa bumi, perang Rusia-Ukraina, dll. Perlu diingat, artikel berita menekankan fakta.
Menulis berita memang menantang, apalagi dengan banyaknya pemberitaan terkait kekerasan terhadap jurnalis. Oleh karena itu, seorang jurnalis dituntut untuk memiliki rasa ingin tahu, tidak mudah percaya dan terus mencari kebenaran, kuat, berani, empati, dan pergi ke mana fakta mengarah.
Artikel Opini
Berbeda dengan artikel berita, artikel opini lebih subyektif dari sudut pandang penulis. Penulis membutuhkan beberapa fakta untuk mendukung pendapatnya. Bedanya dengan berita, opini bisa mengantarkan pembaca pada pemahaman tertentu.
Jika tujuan sebuah artikel berita adalah untuk menyampaikan suatu peristiwa secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan, maka tujuan dari sebuah artikel opini adalah untuk mengantarkan pembaca pada pemahaman tertentu. Pendapat tersebut dipenuhi dengan interpretasi yang dibangun oleh penulis. Penafsiran ini bisa sangat subyektif meskipun didukung oleh segelintir data.
Namun, opini memiliki peran yang sama pentingnya dengan berita. Opini menentukan pentingnya berita karena mengandung analisis mendalam dan opini menggunakan berita sebagai bahan pendukung dalam diskusi tertentu dalam tulisannya.
Secara garis besar peran opini dalam menentukan pentingnya berita adalah hasil analisis. Hasil analisis berdasarkan bukti kemudian digabungkan dengan komentar pribadi untuk menginformasikan kepada pembaca tentang ide-ide yang dia miliki dalam topik tersebut. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi eksistensi dan kualitas berita.
Pendapat adalah bentuk kebebasan berekspresi, berpendapat, dan kebebasan berpikir. Opini menjadi ruang yang sangat luas bagi siapa saja untuk mandiri dalam berpikir melalui tulisannya. Opini tampaknya menyatakan 'inilah yang saya pikirkan tentang suatu peristiwa yang terjadi' dan 'inilah arti peristiwa itu bagi saya'.
Contoh artikel opini adalah pro dan kontra kelas online, opini tentang kebijakan publik, opini tentang peraturan negara yang kontroversial, dan sebagainya. Artikel opini membutuhkan berita sebagai langkah awal untuk mengetahui berita tentang kelas online, kebijakan publik baru, peraturan negara yang kontroversial, dll.
Itu semua perbedaan antara berita dan opini. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk memberikan beberapa informasi dan sudut pandangnya. Setelah mengetahui perbedaan dari keduanya, semoga artikel ini memudahkan Anda dalam menulis dan membedakan berita dan opini serta menyajikannya dengan baik.