/ Membentuk Sinergi Ekosistem Panti Asuhan Berdaya bersama Yayasan Teman Saling Berbagi
Dirintis dari sebuah komunitas bernama Teman Berbagi pada tahun 2018 oleh Farhanah Fitria Mustari, seorang perempuan muda asal Kota Bandung yang memiliki ambisi untuk mengubah stigma negatif anak dan remaja Panti Asuhan di mata masyarakat umum. Seiring perjalanannya, pada tahun 2020 Komunitas Teman Berbagi diberi kesempatan untuk berkembang menjadi organisasi berbadan hukum bernama Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB).
Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) sebagai salah satu Non-Governmental Organization (NGO) menjadi penggerak kegiatan pembentukan karakter lewat program unggulan Berbagi Kebaikan dengan memberikan pelatihan keterampilan hidup (life skill) di Panti Asuhan. Program ini memiliki tujuan menguatkan pengasuhan, membentuk lingkungan bersinergis serta meningkatkan karakter positif anak dan remaja di Panti Asuhan.
Pemilihan Panti Asuhan sebagai wadah pelatihan Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) didasari oleh esensi empati mensejahterakan kehidupan mereka secara pola pikir maupun mentalitas. Selain itu, Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) memiliki visi & misi untuk menciptakan program berbasis kurikulum yang sistemik bagi anak dan remaja di Panti Asuhan sekaligus sebagai penyokong terciptanya generasi unggul bagi Indonesia di masa mendatang.
Farhanah selaku pendiri dan ketua dari Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB), menjelaskan alasan pelaksanaan program unggulan Berbagi Kebaikan.
"Mendorong akselerasi di Panti Asuhan bukan hanya dilihat dari sisi finansial, namun perlu dipikirkan pola pikir serta mentalitas yang terbentuk di dalamnya. Kami percaya pendidikan adalah kunci dari semua masalah sosial yang terjadi. Sehingga, upaya kami sejak 2018 adalah memberikan komitmen pengasuhan & pelatihan berdasarkan pembelajaran sosial-emosional. Dengan harapan, agar mereka bisa hidup bermasyarakat dengan baik”, ungkap Farhanah Fitria (pendiri Yayasan Teman Saling Berbagi)
Sejak awal berdiri, Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) rutin melaksanakan aktivitas program unggulan di Panti Asuhan dengan melakukan pelatihan pengembangan diri dan mentoring. Program ini dibentuk berdasarkan evaluasi kondisi kehidupan anak dan remaja Panti Asuhan yang membutuhkan pembekalan keterampilan dan kemampuan untuk dapat bersosialisasi di luar Panti Asuhan. Konsistensi Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) memberikan pelatihan serta pembekalan keterampilan bertujuan agar anak dan remaja di Panti Asuhan dapat menunjukkan versi terbaik dari diri mereka.
Selama pelatihan dan mentoring anak dan remaja Panti Asuhan diajarkan cara mengetahui kesadaran diri (self awareness), manajemen diri (self management), kesadaran sosial (social awareness), keterampilan hubungan (relationship skill) dan pengambilan keputusan (decision making). Kegiatan kolaboratif yang dilakukan Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) dengan Panti Asuhan telah menunjukan dampak bukan hanya bagi anak dan remaja Panti Asuhan tetapi juga kepada para pengasuh.
Ibu Santi, sebagai salah satu pengasuh berbagi cerita setelah merasakan dampak pelatihan yang dilaksanakan Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) untuk anak dan remaja di Panti Asuhan.
“Alhamdulillah, anak-anak jadi semakin termotivasi dan terdidik dengan adanya pelatihan pemahaman diri dan dapat menyelesaikan permasalahan yang biasa terjadi di Panti dengan baik. Bahkan anak-anak juga ikut teredukasi mengenai pemanfaatan internet, gawai dan fasilitas lainnya,” ungkap Ibu Santi selaku salah satu ibu asuh di Panti Asuhan yang melakukan kolaborasi pelatihan dengan Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB).
Hingga saat ini Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) telah berkolaborasi dengan lebih dari sepuluh Panti Asuhan di Kota Bandung. Melihat dampaknya secara langsung membuat Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) semakin berusaha sebaik mungkin membentuk tim mentor sebagai sukarelawan program unggulan.
Upaya membentuk lingkungan kehidupan Panti Asuhan yang bersinergi dan ekosistem pendidikan yang berkualitas bagi Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) bukan hanya tanggung jawab perorangan. Melainkan komitmen bersama dari segala sektor, seperti masyarakat, pemerintah, maupun akademisi.