/ Bagaimana Jadinya Jika Kurikulum Social Emotional Learning Diterapkan Pada Anak & Remaja di Panti Asuhan?
Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) menghadirkan program pelatihan yang mengarahkan kepada pengembangan diri bagi anak & remaja yang tinggal di Panti Asuhan.
Penulis: Shofi (Konten Kreator Yayasan Teman Saling Berbagi)
Bandung, 25 November 2022. Apa yang terlintas di pikiran pembaca ketika mendengar “Panti Asuhan”? Perasaan prihatin terhadap kondisi anak & remaja di Panti Asuhan ataukah sikap empati untuk membantu hidup mereka?
Berangkat dari pertanyaan refleksi tersebut, salah satu organisasi non-profit di Kota Bandung, Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) menghadirkan program pelatihan yang mengarahkan kepada pengembangan diri bagi anak & remaja yang tinggal di Panti Asuhan. Kegiatan pelatihan tersebut rutin dilaksanakan setiap akhir pekan di Panti Asuhan binaan YTSB.
Membawa kurikulum yang berbasis pembelajaran Social Emotional Learning (SEL), YTSB memiliki misi agar setiap anak dan remaja Panti Asuhan dapat mencapai versi paling terbaik dari diri mereka.
“Awalnya kita (tim YTSB) mengadakan pre-assessment yang harus mereka (anak dan remaja panti asuhan) kerjakan. Dari pre-assessment, kita mampu mengetahui pemahaman kebutuhan pembelajaran dalam ranah soft skill yang dibutuhkan. Pada umumnya, masih banyak dari mereka yang kurang mendapatkan pemahaman akan pentingnya kecerdasan emosional”, ujar Silmi selaku Co-Founder sekaligus Program Manager dari YTSB.
Berakar dari hal tersebut, YTSB berlanjut mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang dinamakan Kurikulum Saling Bukan Silang (SBS). Dari kurikulum SBS tersebut terbentuklah kegiatan pelatihan yang berfokus pada topik tentang self awareness dan social skills melalui tiga jenis prinsip yakni Saling Menguatkan, Saling Bicara Baik dan Saling Mencintai Lebih Baik.
Pertama, Saling Menguatkan merupakan akar dari program pelatihan YTSB dimana salah satu metode pembelajarannya adalah aktivitas mentoring. Melalui sesi mentoring, YTSB memberikan bimbingan bagaimana individu mampu menerima diri sepenuhnya dan membentuk kultur saling menguatkan antar sesama.
Lalu, Saling Bicara Baik memberikan keterampilan kepada anak & remaja di Panti Asuhan tentang bagaimana cara berkomunikasi positif dengan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu sub-materi yang diajarkan antara lain adalah penerapan afirmasi diri.
Dan yang terakhir, Saling Mencintai Lebih Baik berisi penguatan tentang sikap merajut relasi welas-asih kepada diri sendiri maupun orang lain. Seperti judul prinsip yang bermakna cinta, YTSB mengingatkan mereka tentang esensi cinta, kasih, dan maaf.
YTSB menyadari bahwa penting sekali untuk rutin memberikan dukungan pengetahuan, keterampilan, dan emosional bagi setiap anak & remaja di Panti Asuhan. Sebab, individu yang memiliki kemampuan sosial & emosional matang akan lebih yakin memperjuangkan hidupnya. Seperti yang dituturkan oleh Silmi (Program Manager YTSB) bahwa mereka senantiasa berkomitmen & berdedikasi untuk menyebarkan pesan kebaikan ini kepada anak & remaja di Panti Asuhan. Tak lain dan tak bukan, Silmi percaya bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab bersama.
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Devanka Chelina, Partnership Team
partnership.ytsb@gmail.com | 0812-2400-5235
Tentang Yayasan Yayasan Teman Saling Berbagi
Yayasan Teman Saling Berbagi merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan yang berkomitmen untuk menghadirkan program yang mengarahkan kepada capacity building/self-development untuk individu maupun instansi agar mampu mencapai versi terbaik dirinya.