Dalam peresmian beroperasinya proyek pengelolahaan sampah di Mrican, Ponorogo atas Kerjasama dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES) dan PT. Resinergi dihadiri oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama dinas terkait, Gulang Winarno selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, dan Glory Harimas Sihombing selaku Direktur Utama dari RESINERGI menyetujui dengan rencana total sampah yang bisa diolah sebanyak 120 ton dalam sehari dan akan diolah menjadi barang yang lebih berguna seperti pupuk organik dan Refuse Derived Fuel (RDF) atau kripik sampah.

Gulang Winarno selaku Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo mengungkap “Bahwa Refuse Derived Fuel (RDF) akan dikirim oleh PT BES untuk dijadikan bahan campuran semen dengan kapasitas sampah yang masuk ada sekitar 70 ton lebih perhari”. Sehingga untuk pengelolaan terkait RDF, PT BES akan bekerjasama dengan RESINERGI. RESINERGI merupakan perusahaan dengan inovasi mutakhir yang berfokus pada pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan.

Di tengah semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, Indonesia terus mengambil langkah-langkah yang progresif dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 12, yakni "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab". Dengan tujuan untuk memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan secara global, dengan berfokus pada efisiensi sumber daya, pengurangan limbah, dan promosi praktik produksi yang ramah lingkungan.

Untuk mencapai SDG 12, dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengurangan sampah pada tahun 2025. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan Indonesia telah menetapkan target menjadi zero waste pada tahun 2025 dengan pengurangan sampah hingga 30% dan pengelolaan sampah hingga 70%. Tujuan ini akan tercapai jika kita tetap berkomitmen dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, pemangku kepentingan komersial, serta industri dan juga masyarakat.

Pentingnya proyek pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES) bersama RESINERGI seperti ini, memiliki  harapan untuk menghasilkan perubahan besar dalam sikap dan perilaku masyarakat terkait dengan penggunaan plastik sekali pakai dan pemilahan sampah. Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mrican turut hadir untuk mencegah dan menangani kerusakan terhadap lingkungan dan ekosistem terkait timbunan sampah serta berkontirbusi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab menjadi fokus utama dari upaya pengelolaan sampah di TPST Mrican dengan tujuan untuk memastikan bahwa konsumsi dan produksi kita dilakukan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari TPST. SDGs 12 menekankan perlunya mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh aktivitas konsumsi dan produksi. Sugiri selaku Bupati Ponorogo menegaskan “Sehingga pentingnya mengajak masyarakat untuk tak segan memilah sampah sebelum dibuang, alasannya agar mempermudah proses daur ulang”.

Dengan adanya langkah-langkah konkret dengan beroperasinya fasilitas daur ulang sampah satu-satunya di Ponorogo menunjukkan komitmen, baik dari investors, pemerintah, stakeholders, untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai SDG 12 dan mewujudkan konsumsi dan produksi yang lebih bertanggung jawab demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.

Mrican, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, 10/8/2024 – Proyek pengelolahan sampah di Ponorogo resmi beroperasi atas Kerjasama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES) dan RESINERGI dengan nilai investasi sebesar 8 milyar rupiah dan dibangun dalam kurun waktu hanya 2 tahun. Dalam peresmian beroperasinya proyek pengelolahaan sampah di Mrican, Ponorogo atas Kerjasama dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES) dan PT. Resinergi dihadiri oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama dinas terkait, Gulang Winarno selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, dan Glory Harimas Sihombing selaku Direktur Utama dari RESINERGI menyetujui dengan rencana total sampah yang bisa diolah sebanyak 120 ton dalam sehari dan akan diolah menjadi barang yang lebih berguna seperti pupuk organik dan Refuse Derived Fuel (RDF) atau kripik sampah.Gulang Winarno selaku Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo mengungkap “Bahwa Refuse Derived Fuel (RDF) akan dikirim oleh PT BES untuk dijadikan bahan campuran semen dengan kapasitas sampah yang masuk ada sekitar 70 ton lebih perhari”. Sehingga untuk pengelolaan terkait RDF, PT BES akan bekerjasama dengan RESINERGI. RESINERGI merupakan perusahaan dengan inovasi mutakhir yang berfokus pada pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/2175ff36-e9fd-4f66-dda0-7670dc490800/public" alt="Image" />Di tengah semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, Indonesia terus mengambil langkah-langkah yang progresif dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 12, yakni "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab". Dengan tujuan untuk memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan secara global, dengan berfokus pada efisiensi sumber daya, pengurangan limbah, dan promosi praktik produksi yang ramah lingkungan.Untuk mencapai SDG 12, dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengurangan sampah pada tahun 2025. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan Indonesia telah menetapkan target menjadi zero waste pada tahun 2025 dengan pengurangan sampah hingga 30% dan pengelolaan sampah hingga 70%. Tujuan ini akan tercapai jika kita tetap berkomitmen dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, pemangku kepentingan komersial, serta industri dan juga masyarakat.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/efccb0c4-2d22-4046-9d97-4e0df700c300/public" alt="Image" />Pentingnya proyek pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES) bersama RESINERGI seperti ini, memiliki harapan untuk menghasilkan perubahan besar dalam sikap dan perilaku masyarakat terkait dengan penggunaan plastik sekali pakai dan pemilahan sampah. Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mrican turut hadir untuk mencegah dan menangani kerusakan terhadap lingkungan dan ekosistem terkait timbunan sampah serta berkontirbusi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab menjadi fokus utama dari upaya pengelolaan sampah di TPST Mrican dengan tujuan untuk memastikan bahwa konsumsi dan produksi kita dilakukan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari TPST. SDGs 12 menekankan perlunya mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh aktivitas konsumsi dan produksi. Sugiri selaku Bupati Ponorogo menegaskan “Sehingga pentingnya mengajak masyarakat untuk tak segan memilah sampah sebelum dibuang, alasannya agar mempermudah proses daur ulang”.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/15f9bf27-c5af-4dfa-59ec-b6fe441d8000/public" alt="Image" />Dengan adanya langkah-langkah konkret dengan beroperasinya fasilitas daur ulang sampah satu-satunya di Ponorogo menunjukkan komitmen, baik dari investors, pemerintah, stakeholders, untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai SDG 12 dan mewujudkan konsumsi dan produksi yang lebih bertanggung jawab demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.

Electricity / Gas / Resources / Energy

Environment / SGDs / Recycling

Venture Capitals

Green technology

Local companies

Mrican, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, 10/8/2024 – Proyek pengelolahan sampah di Ponorogo resmi beroperasi atas Kerjasama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES) dan RESINERGI dengan nilai investasi sebesar 8 milyar rupiah dan dibangun dalam kurun waktu hanya 2 tahun.

Mengatasi tantangan pengelolaan sampah, Resinergi umumkan proyek pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan di Ponorogo. 

The waste management project in Mrican, Ponorogo was launched with the cooperation of Environmental Service (DLH), PT. Bumi Circular Economy (BES) and RESINERGI was attended by the Regent of Ponorogo Sugiri Sancoko together with related agencies, Gulang Winarno as head of the Ponorogo Environmental Service (DLH), and Glory Harimas Sihombing as Main Director of RESINERGI approved the plan for a total of 120 tons of waste that can be processed in a day and will be processed into goods. more useful ones such as organic fertilizer and Refuse Derived Fuel (RDF) or waste chips.

Gulang Winarno as the Ponorogo Environmental Service (DLH) revealed "that Refuse Derived Fuel (RDF) will be sent by PT BES to be used as a cement mixture with an incoming waste capacity of around 70 tons per day." RESINERGI and PT BES will collaborate on RDF management as RESINERGI is a company that is innovative and focuses on sustainable, integrated waste management.

In the midst of increasing awareness of the importance of sustainability, Indonesia continues to take progressive steps in supporting the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) 12, namely "Responsible Consumption and Production". With the aim of ensuring sustainable consumption and production patterns globally, with a focus on resource efficiency, waste reduction and the promotion of environmentally friendly production practices.

To achieve SDG 12, various parties are needed. The Indonesian government has set a waste reduction target by 2025. The Ministry of Environment and Forestry (KLHK) stated that Indonesia has set a target to become zero waste by 2025 with a waste reduction of up to 30% and waste management of up to 70%. This goal will be achieved if we remain committed and work together with various parties, including government, the private sector, commercial stakeholders, as well as industry and society.

The importance of waste management projects carried out by Environmental Service (DLH), PT. Earth Circular Economy (BES) and RESINERGI with the hope of producing major changes in people's attitudes and behavior regarding use of single-use plastic and waste segregation. The Mrican Integrated Waste Disposal Site (TPST) is also present by preventing and dealing with damage to the environment and ecosystems related to waste generation and contribute to sustainable waste management.

Responsible Production and Consumption is the main focus of waste management efforts at Mrican TPST with the aim of ensuring that our consumption and production is carried out sustainably, taking into account the environmental, social and economic impacts of TPST. SDG 12 emphasizes the importance of reducing waste generated by consumption and production activities. Sugiri as the Regent of Ponorogo emphasized "So it is important to invite the public not to hesitate to sort waste before throwing it away, the reason is to make the recycling process easier."

The existence of concrete steps by operating the only waste recycling facility in Ponorogo shows commitment, both from investors, government, stakeholders, to accelerate progress in achieving SDG 12 and realizing more responsible consumption and production for the welfare of the environment and society.

Mrican, Jenangan District, Ponorogo, 10/8/2024 – The waste management project in Ponorogo officially operates in collaboration with the Environmental Service (DLH), PT. Bumi Circular Economy (BES) and RESINERGI with an investment value of 8 billion rupiah and was built within a period of 2 years.
 The waste management project in Mrican, Ponorogo was launched with the cooperation of Environmental Service (DLH), PT. Bumi Circular Economy (BES) and RESINERGI was attended by the Regent of Ponorogo Sugiri Sancoko together with related agencies, Gulang Winarno as head of the Ponorogo Environmental Service (DLH), and Glory Harimas Sihombing as Main Director of RESINERGI approved the plan for a total of 120 tons of waste that can be processed in a day and will be processed into goods. more useful ones such as organic fertilizer and Refuse Derived Fuel (RDF) or waste chips.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/c4460618-95c4-472c-1de1-1a28c0e0cf00/public" alt="Image" />Gulang Winarno as the Ponorogo Environmental Service (DLH) revealed "that Refuse Derived Fuel (RDF) will be sent by PT BES to be used as a cement mixture with an incoming waste capacity of around 70 tons per day." RESINERGI and PT BES will collaborate on RDF management as RESINERGI is a company that is innovative and focuses on sustainable, integrated waste management.In the midst of increasing awareness of the importance of sustainability, Indonesia continues to take progressive steps in supporting the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) 12, namely "Responsible Consumption and Production". With the aim of ensuring sustainable consumption and production patterns globally, with a focus on resource efficiency, waste reduction and the promotion of environmentally friendly production practices.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/ce4f41b9-d5f5-4f07-5e10-b67bbabdbc00/public" alt="Image" />To achieve SDG 12, various parties are needed. The Indonesian government has set a waste reduction target by 2025. The Ministry of Environment and Forestry (KLHK) stated that Indonesia has set a target to become zero waste by 2025 with a waste reduction of up to 30% and waste management of up to 70%. This goal will be achieved if we remain committed and work together with various parties, including government, the private sector, commercial stakeholders, as well as industry and society.The importance of waste management projects carried out by Environmental Service (DLH), PT. Earth Circular Economy (BES) and RESINERGI with the hope of producing major changes in people's attitudes and behavior regarding use of single-use plastic and waste segregation. The Mrican Integrated Waste Disposal Site (TPST) is also present by preventing and dealing with damage to the environment and ecosystems related to waste generation and contribute to sustainable waste management.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/c5ea8883-6758-4df2-07f7-29d1aca07c00/public" alt="Image" />Responsible Production and Consumption is the main focus of waste management efforts at Mrican TPST with the aim of ensuring that our consumption and production is carried out sustainably, taking into account the environmental, social and economic impacts of TPST. SDG 12 emphasizes the importance of reducing waste generated by consumption and production activities. Sugiri as the Regent of Ponorogo emphasized "So it is important to invite the public not to hesitate to sort waste before throwing it away, the reason is to make the recycling process easier."The existence of concrete steps by operating the only waste recycling facility in Ponorogo shows commitment, both from investors, government, stakeholders, to accelerate progress in achieving SDG 12 and realizing more responsible consumption and production for the welfare of the environment and society.

Mrican, Jenangan District, Ponorogo, 10/8/2024 – The waste management project in Ponorogo officially operates in collaboration with the Environmental Service (DLH), PT. Bumi Circular Economy (BES) and RESINERGI with an investment value of 8 billion rupiah and was built within a period of 2 years.


Overcoming the Challenges of Sustainable Waste Management, RESINERGI announces sustainable integrated waste management project in Ponorogo.

Representing NEV, Karmia Tandjung expressed enthusiasm, stating, "We are thrilled to collaborate with Resinergi as they endeavor to revolutionize waste management into a more sustainable practice. Through this investment, we aim to support Resinergi's growth and development as a trailblazer in the eco-friendly waste management industry. We are confident that with their strong vision and commitment, Resinergi will play a pivotal role in creating a cleaner and healthier environment for future generations."

Welcoming this achievement, Resinergi's co-founder and CEO, Glory Harimas Sihombing, declared, "With this funding, our intention is to build and expand operations in Ponorogo and Bangkalan. This initiative is highly positive as having an integrated and efficient MRF is crucial for sustainable waste management. Additionally, we are in the process of formulating a business plan for expansion, including the construction of a mega site valued at US$10 million."

Resinergi has outlined a strategic plan for implementing waste processing projects. The company has already constructed physical infrastructure such as internal and external area buildings, educational facilities, access roads, and machine installations, crucial steps in ensuring the smooth operation of the MRF in Ponorogo.

Moreover, Resinergi has also created 50 job openings for the MRF in Ponorogo, targeting mid-Juni 2024 for commissioning tests and inauguration by the Regent of Ponorogo. Resinergi has already recruited dozens of local employees to operate at the Ponorogo Waste Management Facility, which is expected to have a positive impact on the local economy and community involvement in waste management.

Additionally, Resinergi has enhanced power and electrical installations, finalized detailed engineering designs for MRF Bangkalan in 2024, and allocated budgetary resources for associated activities. It is targeted to commence operations by mid-July 2024 and will be officially inaugurated by the Regent on August 17, 2024

Aligned with a vision to promote the implementation of a circular economy in waste management, Resinergi's co-founders, Glory Harimas Sihombing, Bhima Aries Diyanto, I Dewa Made Agung, Aditha Setyawan, Mesianti Tobing, and Beny Handoyo, jointly committed in mid-2023 to providing integrated solutions in environmentally friendly and sustainable waste management through the establishment of Resinergi. The infrastructure developed aims to mitigate the negative environmental impact of waste accumulation while raising public awareness about the importance of proper waste management practices.

With the support of early-stage funding, Resinergi is confident in accelerating the development process of MRF in Ponorogo and Bangkalan, thereby not only benefiting the surrounding environment but also creating new economic opportunities through job creation and fostering local community development in waste management.

Driven by a spirit of innovation and unwavering commitment, Resinergi is poised to lead the way in transforming and creating a cleaner, healthier environment.

Resinergi, a pioneering company focusing on sustainable integrated waste management, has effectively secured early-stage funding to kickstart operational activities at its Integrated Material Recovery Facilities (MRF) across various project locations. Nauli Energi Ventura (NEV) stands as the primary investor contributing to this funding.Representing NEV, Karmia Tandjung expressed enthusiasm, stating, "We are thrilled to collaborate with Resinergi as they endeavor to revolutionize waste management into a more sustainable practice. Through this investment, we aim to support Resinergi's growth and development as a trailblazer in the eco-friendly waste management industry. We are confident that with their strong vision and commitment, Resinergi will play a pivotal role in creating a cleaner and healthier environment for future generations."Welcoming this achievement, Resinergi's co-founder and CEO, Glory Harimas Sihombing, declared, "With this funding, our intention is to build and expand operations in Ponorogo and Bangkalan. This initiative is highly positive as having an integrated and efficient MRF is crucial for sustainable waste management. Additionally, we are in the process of formulating a business plan for expansion, including the construction of a mega site valued at US$10 million."Resinergi has outlined a strategic plan for implementing waste processing projects. The company has already constructed physical infrastructure such as internal and external area buildings, educational facilities, access roads, and machine installations, crucial steps in ensuring the smooth operation of the MRF in Ponorogo.Moreover, Resinergi has also created 50 job openings for the MRF in Ponorogo, targeting mid-Juni 2024 for commissioning tests and inauguration by the Regent of Ponorogo. Resinergi has already recruited dozens of local employees to operate at the Ponorogo Waste Management Facility, which is expected to have a positive impact on the local economy and community involvement in waste management.Additionally, Resinergi has enhanced power and electrical installations, finalized detailed engineering designs for MRF Bangkalan in 2024, and allocated budgetary resources for associated activities. It is targeted to commence operations by mid-July 2024 and will be officially inaugurated by the Regent on August 17, 2024Aligned with a vision to promote the implementation of a circular economy in waste management, Resinergi's co-founders, Glory Harimas Sihombing, Bhima Aries Diyanto, I Dewa Made Agung, Aditha Setyawan, Mesianti Tobing, and Beny Handoyo, jointly committed in mid-2023 to providing integrated solutions in environmentally friendly and sustainable waste management through the establishment of Resinergi. The infrastructure developed aims to mitigate the negative environmental impact of waste accumulation while raising public awareness about the importance of proper waste management practices.With the support of early-stage funding, Resinergi is confident in accelerating the development process of MRF in Ponorogo and Bangkalan, thereby not only benefiting the surrounding environment but also creating new economic opportunities through job creation and fostering local community development in waste management.Driven by a spirit of innovation and unwavering commitment, Resinergi is poised to lead the way in transforming and creating a cleaner, healthier environment.

Nature / Weather

Agriculture / Forestry / Fisheries

Resinergi, a pioneering company focusing on sustainable integrated waste management, has effectively secured early-stage funding to kickstart operational activities at its Integrated Material Recovery Facilities (MRF) across various project locations. Nauli Energi Ventura (NEV) stands as the primary investor contributing to this funding.

RESINERGI, a sustainable integrated waste management innovator, has successfully secured early-stage funding from Nauli Energi Ventura.

Karmia Tandjung, mewakili CEO Nauli Energi Ventura menyatakan “sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Resinergi dalam upaya untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah menjadi lebih berkelanjutan. Melalui investasi ini, kami  berharap dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan Resinergi sebagai pionir dalam industri pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Kami yakin bahwa dengan visi dan komitmen yang kuat, Resinergi akan menjadi kekuatan utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang."

Menyambut kesuksesan ini, co-founder dan CEO Resinergi, Glory Harimas Sihombing, menyatakan, "Dengan pendanaan ini, kami bermaksud untuk membangun dan mengembangkan di Ponorogo dan Bangkalan. Langkah ini merupakan inisiatif yang sangat positif karena memiliki TPST yang terintegrasi dan efisien sangat penting dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain itu, kami juga sedang menyiapkan rencana bisnis untuk melakukan ekspansi dengan membangun mega site senilai US$10 million."

Resinergi telah menetapkan rencana strategis untuk implementasi proyek-proyek pengolahan sampah ini. Perusahaan telah membangun infrastruktur fisik seperti bangunan area dalam luar, bangunan edukasi, jalan akses, dan instalasi mesin, yang merupakan langkah penting dalam memastikan TPST Ponorogo dapat beroperasi dengan baik.

Selain itu, Resinergi juga telah membuka 50 lowongan pekerjaan untuk TPST Ponorogo. Targetnya, pertengahan Juni 2024 ini akan melakukan commisioning test dan peresmian oleh Bupati Kabupaten Ponorogo. Resinergi sudah merekrut puluhan pegawai lokal untuk beroperasi di TPST Ponorogo, yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi setempat dan keterlibatan komunitas dalam pengelolaan sampah.

Resinergi juga sudah telah melakukan peningkatan daya dan instalasi listrik, penyelesaian detail engineering design Bangunan dan penganggaran kegiatan TPST Bangkalan 2024. Ditargetkan akan operasional pada pertengahan Juli 2024 dan diresmikan oleh Bupati pada tanggal 17 Agustus 2024.

Dengan memiliki visi yang sejalan untuk mendorong implementasi dari circular economy di bidang persampahan, pada pertengahan tahun 2023, Glory Harimas Sihombing, Bhima Aries Diyanto, I Dewa Made Agung, Aditha Setyawan, Mesianti Tobing, dan Beny Handoyo, bersama-sama berkomitmen untuk memberikan solusi terpadu dalam pengelolaan  sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mendirikan Resinergi. Melalui infrastruktur yang dikembangkan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan dari penumpukan sampah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Dengan dukungan pendanaan tahap early-stage yang diperoleh, Resinergi yakin dapat mempercepat proses pembangunan dan pengembangan TPST di Ponorogo dan Bangkalan. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi lingkungan sekitar, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui penciptaan lapangan kerja serta pembinaan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah.

Dengan semangat inovasi dan komitmen yang tinggi, Resinergi siap menjadi pelopor dalam transformasi untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat.

Resinergi, sebuah perusahaan dengan inovasi yang fokus pada pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan, telah berhasil meraih pendanaan tahap early stage untuk memulai kegiatan operasional di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa lokasi proyek. Nauli Energi Ventura (NEV) adalah investor utama yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.Karmia Tandjung, mewakili CEO Nauli Energi Ventura menyatakan “sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Resinergi dalam upaya untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah menjadi lebih berkelanjutan. Melalui investasi ini, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan Resinergi sebagai pionir dalam industri pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Kami yakin bahwa dengan visi dan komitmen yang kuat, Resinergi akan menjadi kekuatan utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang."Menyambut kesuksesan ini, co-founder dan CEO Resinergi, Glory Harimas Sihombing, menyatakan, "Dengan pendanaan ini, kami bermaksud untuk membangun dan mengembangkan di Ponorogo dan Bangkalan. Langkah ini merupakan inisiatif yang sangat positif karena memiliki TPST yang terintegrasi dan efisien sangat penting dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain itu, kami juga sedang menyiapkan rencana bisnis untuk melakukan ekspansi dengan membangun mega site senilai US$10 million."Resinergi telah menetapkan rencana strategis untuk implementasi proyek-proyek pengolahan sampah ini. Perusahaan telah membangun infrastruktur fisik seperti bangunan area dalam luar, bangunan edukasi, jalan akses, dan instalasi mesin, yang merupakan langkah penting dalam memastikan TPST Ponorogo dapat beroperasi dengan baik.Selain itu, Resinergi juga telah membuka 50 lowongan pekerjaan untuk TPST Ponorogo. Targetnya, pertengahan Juni 2024 ini akan melakukan commisioning test dan peresmian oleh Bupati Kabupaten Ponorogo. Resinergi sudah merekrut puluhan pegawai lokal untuk beroperasi di TPST Ponorogo, yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi setempat dan keterlibatan komunitas dalam pengelolaan sampah.Resinergi juga sudah telah melakukan peningkatan daya dan instalasi listrik, penyelesaian detail engineering design Bangunan dan penganggaran kegiatan TPST Bangkalan 2024. Ditargetkan akan operasional pada pertengahan Juli 2024 dan diresmikan oleh Bupati pada tanggal 17 Agustus 2024.Dengan memiliki visi yang sejalan untuk mendorong implementasi dari circular economy di bidang persampahan, pada pertengahan tahun 2023, Glory Harimas Sihombing, Bhima Aries Diyanto, I Dewa Made Agung, Aditha Setyawan, Mesianti Tobing, dan Beny Handoyo, bersama-sama berkomitmen untuk memberikan solusi terpadu dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mendirikan Resinergi. Melalui infrastruktur yang dikembangkan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan dari penumpukan sampah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.Dengan dukungan pendanaan tahap early-stage yang diperoleh, Resinergi yakin dapat mempercepat proses pembangunan dan pengembangan TPST di Ponorogo dan Bangkalan. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi lingkungan sekitar, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui penciptaan lapangan kerja serta pembinaan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah.Dengan semangat inovasi dan komitmen yang tinggi, Resinergi siap menjadi pelopor dalam transformasi untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat.

Resinergi, sebuah perusahaan dengan inovasi yang fokus pada pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan, telah berhasil meraih pendanaan tahap early stage untuk memulai kegiatan operasional di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa lokasi proyek.  Nauli Energi Ventura (NEV) adalah investor utama yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

RESINERGI, inovator pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan, berhasil meraih pendanaan dalam tahap early-stage yang didanai oleh Nauli Energi Ventura.  

HR / Recruitment

Skin care / Cosmetics / Hair products

Internet service

Film / Drama

Magazines / Books / Publications

Marketing / Research

Diet / Health food / Supplement

Childbirth / Childcare

Interior / Furniture / Storage

Mobile device

Servers / Peripherals

Network / Network Equipment

System / Website / Application development

Electronic components / Semiconductors / Electrical equipment

Department stores / Supermarkets / Convenience stores / Stores

Wholeseller

Manga / Anime

Arcade Game

Toys / Playsets / Dolls

Car / Car Supplies

Motorcycles / Motorcycle Supplies

Daily necessities / Household goods

Garden / DIY

Shoes / Bags

Jewelry / Accessories

Kids / Baby / Maternity

Food / Sweets

Soft Drinks / Alcoholic drinks

Restaurant / Fast food / Streetfood

Eating at home / Delivery

Fitness / Healthcare

Medical / Hospital

Pharmaceuticals

Pets / Pet Supplies

Gifts / Flowers

Love / Marriage

Funeral

Hotels / inns

Travel / Sightseeing

Theme Park / Amusement park

Residential / Condominium

Commercial facilities / Office buildings

Architecture / Space design

Construction / Civil engineering

Advertising / Promotion / PR

Sales

Management Consulting

Think tank

Legal / Patent / Intellectual Property

Logistics / Warehouse / Cargo

Steel / Metal / Glass / Earth / Stone / Rubber

Chemistry

School / University

Cram school / Preparatory school / Online education

Life insurance / Non-life insurance

Mobile app

Mobile games

Cooking / Home appliances

Health and Beauty appliances

Application

Ladies' Fashion

Men's Fashion

Accounting

International activity

Full time job / Part-time job / Career

E-commerce

Music

Internet Service Provider / Line connection

Camera

AV equipment

Consumer Games

Outdoors / Mountain Climbing

Welfare / Nursing / Rehabilitation

Qualifications / Study Abroad / Language

Childcare / Early childhood education

Banks / Credit unions

Credit card / Loan

Securities / FX / Investment Trusts

Moving

Politics / Government / Local government

Volunteer

Bicycle / Bicycle Supplies

Female Related

Coaching / Mentoring / Consultation

Automotive / Motorcycle / Bicycle

Automotive / Automotive Supplies

Interior / Goods

Real Estate / Architecture / Construction

Software

Blockchain / Web3

Security

Telecommunications / VoIP

Show Business

Comedy

Startups

Service

OUR SPIRIT FOR RECYCLE
Sparked by the tragic events of 2023, when 14 landfills in Indonesia caught fire due to improper disposal and treatment of waste123. These fires not only caused environmental damage, but also posed health risks and social problems for the communities living near the landfills.

We believe that waste is not a problem, but a resource that can be transformed into valuable products and services. We offer a range of services, such as waste collection, sorting, recycling, composting, biogas production, and waste-to-energy conversion. We also provide education and awareness programs to promote responsible waste management among the public and the private sector.

We are always looking for new ways to improve our processes and technologies, as well as to collaborate with other stakeholders in the waste management sector. We are proud to be part of the solution for a better and safer Indonesia.

Reciraya Semesta Energi