/ TP-Link Hadirkan Router 4G LTE dengan Sertifikasi TKDN untuk Perluas Konektivitas Nasional
Jakarta, 31 Oktober 2024 – TP-Link Indonesia memperkenalkan versi terbaru Archer MR400, router 4G LTE yang kini telah memperoleh sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Meskipun saat ini belum ada kewajiban dari pemerintah untuk sertifikasi TKDN pada produk router, TP-Link dengan sukarela mendukung misi negara ini melalui produk yang dirakit dengan komponen lokal.
Archer MR400 dirakit secara lokal oleh PT Adi Reka Mandiri (ARM) di Cikarang, meskipun sebagian besar komponen utamanya masih diimpor. TP-Link optimis bahwa produk ini akan memenuhi standar untuk proyek pemerintah serta pasar komersial, mengingat tingginya permintaan akan solusi konektivitas 4G yang andal dan stabil.
“TP-Link selalu berkomitmen untuk menghadirkan solusi terbaik demi mendukung pengembangan infrastruktur teknologi di Indonesia,” ujar Joe Du, Head of Marketing TP-Link Indonesia. “Dengan sertifikasi TKDN pada Archer MR400, kami ingin berkontribusi dalam memperluas akses internet ke daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel, sejalan dengan visi pemerintah untuk menghubungkan seluruh Indonesia.”
Archer MR400 adalah router 4G LTE Dual Band AC1200 yang mendukung penggunaan kartu SIM dari semua operator seluler di Indonesia, menjadikannya pilihan ideal bagi wilayah yang belum terjangkau jaringan fiber. Kemampuan ini memastikan fleksibilitas maksimal bagi pengguna di seluruh Indonesia, sehingga produk ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas internet di berbagai pelosok Indonesia dan menyediakan akses internet yang cepat dan stabil bagi masyarakat di daerah terpencil.
“Dengan hadirnya Archer MR400, kami berharap dapat berperan lebih besar dalam proyek-proyek strategis pemerintah yang memerlukan perangkat jaringan berkualitas dengan nilai TKDN tinggi,” tambah Arifin Tantoso, B2B Sales Manager TP-Link Indonesia. “Ini merupakan langkah signifikan dalam strategi TP-Link untuk memperluas jangkauan kami di pasar B2B serta mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia.”