Indonesia
Jasa Distribusi Press Release
TechnologyCommerce / LifestyleFood / BeverageEducationReal Estate / Architecture
Garansi Publikasi di 100 Media Hanya Rp499k atau Uang Kembali.
Try it >>
press release

/ Asyiknya Wisata Fermentasi Ke Purwokerto

Asyiknya Wisata Fermentasi Ke Purwokerto

Gerakan Fermentasi Nusantara
Pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 2025, Gerakan Fermentasi Nusantara mengadakan Tur Fermentasi dengan tujuan Kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.
preview

Pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 2025, Gerakan Fermentasi Nusantara mengadakan Tur Fermentasi dengan tujuan Kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.

Budaya fermentasi yang paling terkenal dari Kota Purwokerto adalah tempe mendoan, dengan pusat produksi di Sawangan. Tempe mendoan merupakan tempe yang difermentasi secara khusus, di mana lapisan kacang kedelai difermentasikan lembar demi lembar dengan dibungkus daun pisang, baru kemudian digoreng dengan campuran tepung beras dan tepung sagu serta ditaburi irisan daun bawang.

Sawangan masih hiruk-pikuk, penuh pengunjung ketika rombongan tiba di sana. Tampak rak-rak dengan jajaran bungkusan daun pisang yang berisi tempe mendoan memenuhi satu sisi dinding Eco 21, lokasi yang dikunjungi oleh Tur Fermentasi. Beberapa pelanggan sudah memesan tempe mentahnya, sehingga terlihat nomor-nomor pesanan pada bungkusnya. Wajan-wajan besar siap menggoreng mendoan, dengan pelayan yang sigap menggoreng dan membungkus mendoan matang dalam besek bambu, sebuah kearifan lokal ramah lingkungan. Pelanggan tampak mengantre membeli tempe mendoan, baik mentah maupun matang. Rupanya, tempe di Sawangan masih menjadi primadona

Kemudian, rombongan juga mengunjungi Kabupaten Banyumas. Terletak kira-kira satu jam perjalanan dari Kota Purwokerto, Desa Wlahar menjadi sentra salah satu produk minuman fermentasi tradisional yang bernama ciu. Minuman ini diproduksi turun-temurun selama ratusan tahun dengan proses yang masih otentik. Bahan bakunya adalah ramuan tape singkong, tape ketan, dan air gula aren – semuanya hasil fermentasi tradisional yang kemudian didestilasi dengan peralatan tradisional berupa guci dan pipa bambu sehingga menjadi produk akhir minuman ciu. Penggunaan bahan fermentasi beraroma sedap sebagai bahan dasar menjadikan ciu memiliki rasa dan aroma yang khas, mengingatkan pada minuman kuno seperti tampo yang sudah tercatat ada di Jawa dalam Serat Centhini, sebuah karya sastra dari awal abad ke-19.

Peserta Tour Budaya Fermentasi dan Destilasi Fermenusa berphoto bersama usai menyantap makanan khas Purwokerto.
Peserta Tour Budaya Fermentasi dan Destilasi Fermenusa berphoto bersama usai menyantap makanan khas Purwokerto.

Dalam acara santap malam bersama warga di Desa Wlahar, Gerakan Fermentasi Nusantara bersama Punggawa Budaya Nusantara menyampaikan apresiasi kepada Desa Wlahar dan  Deskart Sotyo Jatmiko, S.H., M.I.P., sebagai salah satu pembina budaya di sana. Acara dihadiri juga oleh Narsim/Oho sebagai Kepala Desa Wlahar dan Sugiarto dari Pajatra. Dalam sambutannya, Narsim menjelaskan bahwa peranan budaya sangat penting dalam kehidupan ekonomi desa seraya memberikan harapan agar mendapat dukungan pemerintah untuk regulasi yang lebih akomodatif terhadap produk UMKM. Deskart Jatmiko, dalam kata sambutannya, banyak bercerita mengenai pengalamannya yang mendalam tentang berbagai jalinan budaya di Kabupaten Banyumas sambil terus memberi semangat untuk memajukan budaya.

Setelah acara seremonial selesai, Desa Wlahar menghadirkan sajian khas untuk santap malam: nasi bungkus daun jati dengan kecambah goreng dan tempe yang sedap. Sebagai lauk disajikan juga ayam gecok – hidangan khas yang mirip mangut, tapi menggunakan santan dingin, sehingga menghadirkan sensasi adem yang khas. Gorys Warung dari Jakarta meramaikan suasana dengan membuat cocktail menggunakan ciu, dari aroma jeruk nipis sampai rasa manisan mangga. Suasana guyub dan akrab terus berlanjut sampai larut malam, seiring dengan rasa syukur atas lestarinya kearifan budaya fermentasi di Kabupaten Banyumas dan Kota Purwokerto. Harapannya tentu saja agar kegiatan pelestarian budaya ini bisa terus berlanjut di masa depan dan semakin berkembang menjadi produk unggulan Indonesia.

About Gerakan Fermentasi Nusantara
Berawal sebagai sebuah gerakan di tahun 2016, Gerakan Fermentasi Nusantara didirikan untuk meningkatkan citra dan cita rasa mahakarya fermentasi lewat sains dan teknologi, serta tentunya membawa uniknya hasil fermentasi nusantara ke dunia lewat strategi komersialisasi Untuk mendukung visinya, di bulan Juli 2021, Gerakan Fermentasi Nusantara mendirikan Koperasi Fermentasi Nusantara (Fermenusa) dan semakin memperkuat posisinya sebagai Pengayom dan Suporter Industri Fermentasi melalui Koperasi Fermentasi Nusantara yang bertujuan mengadvokasi pemangku kepentingan untuk pemuliaan dan pemajuan Fermentasi Nusantara agar berdaya saing.
Contact
Harry Nazarudin Sekretaris Koperasi Fermentasi Nusantara +62 811-858-420 Shophaus Menteng Jl. Teuku Cik Ditiro 36 Jakarta 10310

Categories
Food / SweetsSoft Drinks / Alcoholic drinksTravel / SightseeingSMEs

Bagaimana kalau mencoba VRITIMES?
VRITIMES adalah platform distribusi press release yang digunakan oleh lebih dari 3000 perusahaan. Distribusi dapat dilakukan dengan Rp499k dan ada jaminan penayangan di 100 media. Silakan periksa informasi lebih lanjut tentang layanan ini di sini.
Lihat detail VRITIMES
Daftar Gratis
Other Press Release
Art Culture
Hari Arak Bali 2025, Menyingkap Potensi Ekonomi Sebuah Warisan Budaya
Gerakan Fermentasi Nusantara
Feb 01, 2025

Soft Drinks / Alcoholic drinks
Anak Singkong di Little Tokyo

Food / Sweets
Industri 9 kuadriliun Hadir di ITB

Soft Drinks / Alcoholic drinks
Bittersweet Festival Ramaikan Food Hotel and Tourism Bali 2024

Diet / Health food / Supplement
Zat alami yang membuat sehat jadi nikmat

Gerakan Fermentasi Nusantara
URL
https://www.instagram.com/fermentasi_nusantara?igsh=MTFxZjZteXMwaWpubA==
Industry
Food & Beverage
Weekly Release Ranking
Jun 06, 2025 2025
Dorong Industri Baja Nasional, Krakatau Steel Gandeng Delong Steel Group dalam Investasi Baru
Krakatau Steel Tbk
VRITIMES Video
vritimes na euvritimes jpFree consultationManual Ebook IndonesiaPR College