/ Kisah Sukses Sarjana Fisika yang Beralih Menjadi Pengusaha Tas
Lulus dari perguruan tinggi dengan gelar sarjana fisika tidak membuat Husna Ramdani (32) membatasi peluang dalam mencari nafkah. Meskipun menyandang IPK 3,1 dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2015, Husna memilih mengikuti gairahnya untuk membangun masa depan melalui usaha yang telah ia rintis sejak masih mahasiswa.
Saat ini, Husna sukses mengelola bisnis konfeksi tas yang tidak hanya memberinya penghasilan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. "Semasa kuliah, saya sudah menekuni bisnis. Tujuan awalnya, saya ingin bisa hidup mandiri," ungkap Husna saat ditemui di toko konfeksi tas miliknya di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Awal Mula Merintis Usaha
Pria kelahiran Cianjur ini memulai bisnis dengan tekad untuk tidak bergantung pada bantuan orang tua. Saat masih berstatus mahasiswa, Husna menjalankan usaha percetakan buku bersama teman-temannya. Dari usaha ini, ia berhasil memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar biaya indekos. "Waktu itu, kami mencetak buku seperti modul kuliah, dan hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Memasuki tahun terakhir kuliah, Husna mulai melihat peluang bisnis baru, yaitu produksi tas selendang bayi. Ide ini muncul setelah ia memperhatikan kebutuhan ibu-ibu di sekitar Jatinangor yang sering membawa anak kecil di motor tanpa pelindung. "Saya pikir, tas selendang ini bisa membuat ibu-ibu merasa lebih aman saat membawa anak di motor," jelas Husna.
Mengembangkan Usaha dan Memberdayakan Masyarakat
Potensi pasar untuk tas selendang bayi terbukti besar. Permintaan yang terus meningkat membuat Husna melibatkan para penjahit di sekitar indekosnya untuk memenuhi produksi. Hal ini sekaligus menjadi cara bagi Husna untuk memberdayakan masyarakat sekitar. "Saya senang bisa melibatkan banyak orang, apalagi ini menjadi sumber penghasilan mereka," ujarnya.
Seiring waktu, jenis tas yang diproduksi pun berkembang. Kini, usaha Husna memproduksi berbagai jenis tas, seperti tas promosi, tas olahraga, tas seminar, tas ransel, hingga goodie bag. Kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya.
Manfaatkan Internet untuk Pemasaran
Husna dan timnya sejak awal telah memanfaatkan internet sebagai media pemasaran. Dengan memanfaatkan website (OSCAS.ID, KOSTAKA.COM, PABRIKTASBANDUNG.CO.ID) dan platform digital lainnya, ia berhasil menjangkau klien dari berbagai daerah di Indonesia. "Sampai sekarang, 100 persen transaksi bisnis saya dilakukan secara online," jelasnya.
Berkat strategi pemasaran digital yang efektif, Husna kini memiliki klien dari lebih dari 40 kota, mulai dari Aceh hingga Papua. Untuk mendukung legalitas usahanya, ia mendirikan perusahaan CV Oscas, yang menjadi payung hukum bagi bisnis konfeksi tas tersebut.
Optimisme dan Komitmen untuk Masa Depan
Husna optimistis bahwa usaha konfeksi tas yang ia kelola akan terus berkembang. Dengan strategi pemasaran online yang matang dan komitmen untuk memberdayakan masyarakat, ia yakin bisa terus menciptakan dampak positif di berbagai aspek. "Saya berharap usaha ini tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga bisa memberikan manfaat bagi banyak orang," tutupnya.