Indonesia
Jasa Distribusi Press Release
TechnologyCommerce / LifestyleFood / BeverageEducationReal Estate / Architecture
Garansi Publikasi di 100 Media Hanya Rp499k atau Uang Kembali.
Try it >>
press release

/ KETIKA PROPERTI MULAI DITINGGALKAN, FERRY REVIANDY MELIHAT CELAH YANG TAK TERDUGA

KETIKA PROPERTI MULAI DITINGGALKAN, FERRY REVIANDY MELIHAT CELAH YANG TAK TERDUGA

Sekali Seumur Hidup Dokumenter
Di tengah tren penurunan minat terhadap bisnis properti konvensional, banyak orang mulai berpaling. Daya beli properti anjlok, kos-kosan mulai sepi, rumah kontrakan kosong berbulan-bulan, dan aset yang dulu dianggap “aman” kini jadi beban. Namun, di saat banyak yang menarik diri, Ferry Reviandy justru melihat ruang baru: celah tak terduga yang bisa membuka jalan bagi siapa pun yang berani berpikir beda.
preview

Dari Impian Kos-Kosan ke Masalah Arus Kas

Pada 2011, Ferry hanyalah karyawan biasa dengan gaji yang nyaris selalu habis sebelum akhir bulan. Seperti banyak orang lainnya, ia bermimpi punya kos-kosan. Alasannya sederhana: “tidak perlu dijaga, tapi bisa menghasilkan.”

Lewat upaya keras, ia akhirnya berhasil membeli properti pertamanya dengan skema kredit bank. Bisnis kos dimulai. Akan tetapi, realitanya jauh dari ekspektasi. Penghasilan dari penyewa langsung habis untuk cicilan, operasional, dan perawatan. Untung ada, tapi nyaris tak terasa. 

Saat itu Ferry menyadari, untuk mendapatkan keuntungan yang nyata, ia perlu punya lebih banyak unit kos/bangunan. Ditengah kepelikan bisnis kos yang tak menguntungkan, Ferry mulai bertanya: Apakah memang harus hutang bank untuk perbanyak aset properti?

Logika Baru: Properti Tanpa Harus Dimiliki

Alih-alih memaksa menambah aset, Ferry mulai berpikir ulang. Kalau membeli tidak memungkinkan, mungkinkah menyewakan properti orang lain? Dari risetnya, ia kemudian menemukan peluang di ranah working space, sebuah konsep ruang kerja harian yang bisa dipakai bergantian oleh banyak orang.

Berbekal relasi dan ketekunan, ia mencoba mendekati beberapa pemilik properti kosong untuk ditawarkan kerja sama bisnis. Butuh waktu dan penolakan berkali-kali sampai akhirnya ada satu orang yang setuju. Dan dari satu titik itulah, eksperimen dimulai.

Dari Sewa Harian ke Arus Kas Stabil

Model bisnis ini terbukti lebih gesit. Tidak seperti kos-kosan yang hanya bisa disewakan per bulan oleh satu penyewa, ruang kerja bisa disewakan ke banyak orang dalam sehari yang sama. Satu meja, bisa menghasilkan lebih dari satu sumber pendapatan.

Skema kerja samanya sederhana: pemilik properti menyediakan tempat dan renovasi ringan, Ferry yang mengelola operasional dan penyewa. Hasil dibagi sesuai kesepakatan. Tanpa harus punya aset, ia membangun bisnis berbasis arus kas.

Pandemi: Bencana atau Validasi Model?

Saat pandemi 2020 melanda, hampir semua sektor terdampak. Bisnis properti pun terpukul. Banyak pemilik kos kehilangan hampir seluruh penyewa karena mereka pulang kampung.

Tapi tidak dengan working space. Meski ada penurunan, bisnis Ferry hanya turun 15-20%. Kenapa? Karena mayoritas penyewa adalah pengusaha yang memiliki bisnis, dan pengusaha selalu mencari cara untuk mempertahankan bisnis dan kantornya pula.

“Ini bukan sekadar bisnis ruang sewa. Ini tentang menyediakan infrastruktur kerja yang bisa diakses banyak orang tanpa harus membelinya,” ujarnya.

Membuka Jalan Baru

Hari ini, Ferry mengelola tiga brand working space nasional di Jakarta, Tangerang, dan Jateng. Ia juga membangun komunitas berbasis edukasi dan membagikan modul bisnis yang disusun dari 13 tahun pengalaman—termasuk kegagalan, evaluasi, dan metode bertahan.

Lewat sistem kemitraan, ia membuka peluang bagi siapa pun yang ingin membangun bisnis properti tanpa harus punya properti.

Properti Tidak Mati, Ubah Cara Kerja

Kisah Ferry membuktikan bahwa properti tidak harus dimiliki untuk menghasilkan. Di era sekarang, kepemilikan bukan segalanya. Yang dibutuhkan adalah daya pikir kreatif, kemampuan kolaborasi, dan keberanian melihat arah baru.

Ketika orang lain menutup pintu karena tak punya modal, Ferry membuka celah lewat kerja sama. Ketika orang lain melihat tembok, ia melihat jendela. Kadang, satu-satunya hal yang perlu kita ubah, yakni sudut pandang.

About Sekali Seumur Hidup Dokumenter
Sekali Seumur Hidup Dokumenter 🎥 Perjalanan Hebat #JadiInspirasi 🎬 Dokumenter untuk Branding & Marketing
Contact
Instagram : sekaliseumurhidup.id YouTube : Sekali Seumur Hidup WhatsApp :+62821-2021-9357 E-mail : untuksekaliseumurhidup@gmail.com

Categories
Real Estate / Architecture / Construction

Bagaimana kalau mencoba VRITIMES?
VRITIMES adalah platform distribusi press release yang digunakan oleh lebih dari 3000 perusahaan. Distribusi dapat dilakukan dengan Rp499k dan ada jaminan penayangan di 100 media. Silakan periksa informasi lebih lanjut tentang layanan ini di sini.
Lihat detail VRITIMES
Daftar Gratis
Other Press Release
Network / Network Equipment
Dari Warung ke Gerakan: Misi Kuliner Rangga Umara Menyatukan Mimpi dan Aksi
Sekali Seumur Hidup Dokumenter
Jul 01, 2025

Marketing / Research
Sekali Seumur Hidup: Dari Cerita Biasa Jadi Warisan Luar Biasa

Real Estate / Architecture / Construction
Dari Sawah ke Sekolah Developer: Transformasi Ali Sarbani Developer Ratusan Perumahan

Securities / FX / Investment Trusts
Bukan Sekadar Jadi Kaya: Perjalanan Steven G. Tunas Mengubah Dunia Trading Jadi Ruang Edukasi Finansial

Film / Drama
Sekali Seumur Hidup: Ruang Bertumbuh, Tempat Kisah Menjadi Warisan

Real Estate / Architecture / Construction
Samuel Bobby Hassan: Sukses Muda Karena “Tidak Sengaja” Terjun Ke Properti Tanpa Modal

Securities / FX / Investment Trusts
Mathias Putra dan Harga Sebuah Ilmu: Belajar Trading Lewat Ratusan Juta Kerugian dan Kesadaran

Sekali Seumur Hidup Dokumenter
URL
sekaliseumurhidup.id
Industry
Technology
Weekly Release Ranking
Aug 19, 2024 2024
Sejarah Harga Bitcoin: Perjalanan dari Nol hingga Ribuan Dolar
Bittime Indonesia
VRITIMES Video
vricrew bannervritimes na euvritimes jpFree consultationManual Ebook IndonesiaPR College