/ Menggali Potensi User Generated Content (UGC) sebagai Strategi Bisnis: Pro dan Kontra
User generated content (UGC) telah memberikan banyak keuntungan bagi para pebisnis. Dilansir dari Hootsuite, user generated content (UGC) merupakan semua jenis konten baik berupa video, gambar, foto, maupun caption dalam bentuk review singkat yang disampaikan oleh followers ataupun konsumen. Nantinya, brand akan menayangkan konten tersebut di akun resminya, dengan menuliskan source atau identitas penciptanya di bagian tag ataupun caption. UGC juga merupakan salah satu tipe content marketing. Menurut Forbes, User Generated Content (UGC) adalah strategi marketing dalam membuat dan menyebarkan konten yang berharga, konsisten, dan relevan untuk menarik perhatian audiens yang menjadi target bisnis.
UGC telah menjadi tren di dunia bisnis karena dapat membantu merek memperluas jangkauan mereka, membangun komunitas, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Namun, seperti halnya dengan banyak tren bisnis, ada pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan UGC. Simak artikel LEMON influencer platform berikut ini untuk info lengkapnya!
Menciptakan UGC bagi suatu brand tentu merupakan tantangan tersendiri. Tidak bisa dipungkiri, hal tersebut sudah menjadi rahasia umum bahwa dunia digital berjalan sangat cepat serta membutuhkan waktu tersendiri untuk mengimbangi arusnya. Lemon Influencer platform telah merangkum beberapa manfaat dari User Generated Content berikut ini:
UGC membantu meningkatkan engagement audiens karena mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam konten. Audiens merasa dihargai dan diakui oleh brand ketika konten mereka diposting ulang sehingga dapat memberikan pengaruh positif pada ikatan brand dengan audiens.
Kejujuran dalam beropini merupakan hal paling utama yang audiens cari di antara sekian banyak konten yang beredar di social media ataupun dunia digital. Kekuatan opini dari real customer menjadi konten yang banyak calon konsumer cari. Bisa ditarik kesimpulan, bahwa pengalaman konsumen menjadi begitu berharga untuk para konsumen lainnya.
Survei offerloop dalam Mediakom menyebutkan bahwa 85% dari konsumen yang menilai bahwa konten user generated content itu lebih menarik perhatian daripada postingan bersponsor yang terafiliasi dengan brand tertentu.
Selain itu, dalam studi yang Hootsuite lakukan, mengatakan bahwa sekitar 30% anak milenial kurang suka pergi ke tempat makan yang lokasinya tidak tercantum di sosial media Instagram. Artinya, mereka tidak akan percaya karena tidak melihat pengalaman orang lain di sana. Dalam studi yang sama juga menunjukkan 70% orang akan lebih percaya pada opini para konsumen secara online. Fenomena tersebut disebut sebagai electronic word of mouth (e-WOM).
Menciptakan konten untuk diposting di akun sosial media secara rutin memang menjadi bagian dari tugas Anda sebagai pebisnis, itulah sebabnya pasti Anda pun memiliki tim yang mengelola konten tersendiri. Namun, UGC disini akan memudahkan Anda. Menurut LEMON influencer platform, tanpa perlu brainstorming ide dan membayar tim lebih pun Anda tetap bisa memiliki tabungan konten.
Berikut ini beberapa kontra dari User generated Content (UGC) untuk bisnis:
Salah satu risiko User Generated Content adalah bahwa konten yang dihasilkan konsumen mungkin tidak selalu berkualitas tinggi ataupun relevan dengan brand. Yang bisa Anda kendalikan tentu saja menjaga kualitas dari produk atau layanan Anda sehingga tidak mengecewakan konsumen dan tidak mengundang review negatif, dan ini dapat berdampak negatif pada Bisnis Anda.
Brand dapat kehilangan kendali atas konten ketika mengandalkan UGC. Seperti yang dijelaskan di atas, brand harus berhati-hati dan memantau dengan ketat konten yang dihasilkan oleh konsumen, karena konten yang tidak sesuai dengan brand dapat berdampak negatif pada citra brand. Misalnya untuk blog, Anda masih bisa pula mengendalikan kolom komentar dengan mengaktifkan moderasi untuk menghindari komentar spam yang merugikan. Namun, tetap saja untuk urusan User Generated Content, Anda tidak bisa mengendalikannya.
LEMON influencer platform telah merangkum beberapa case study UGC yang menguntungkan juga merugikan untuk bisnis Anda.
Biar lebih mudah dimengerti, simak contoh langsung tampilan visual dari media sosial Instagram. Berikut contoh User Generated Content yang menguntungkan brand karena mengandung review positif dan terkesan jujur dan sangat organik, bukan karena sedang melakukan paid promote.
UGC brand kopikenangan.id
UGC brand Waroeng steak
Di atas ini merupakan contoh User generated Content yang merugikan karena meskipun secara visual terlihat sangat positif dengan menampilkan video estetik, namun caption yang disertakan di video tersebut mengandung unsur ambigu.
Oleh karena hal itu, postingannya mengundang komentar berbalas dari salah satu audiens yang kebetulan menjadi salah satu pemilik dari franchise Waroeng Steak tersebut melakukan klarifikasi perihal kepemilikan. Meskipun pada akhirnya case closed, jejak komentar tersebut menimbulkan persepsi negatif terhadap brand yang disebutkan.
User Generated Content dapat memberikan banyak manfaat bagi bisnis, tetapi juga memiliki risiko yang patut dipertimbangkan. Namun, dengan meminimalisir risiko dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa konten yang dihasilkan konsumen sesuai dengan brand, brand dapat memanfaatkan UGC untuk meningkatkan keterlibatan pengguna, memperluas jangkauan mereka, meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan membangun komunitas.
Hasilkan User Generated Content berkualitas dengan influencer marketing bersama LEMON untuk perkembangan bisnis Anda. Di LEMON, semua konten hasil UGC menjadi milik brand Anda jika bekerja sama dengan LEMON!