/ 3 Content Marketing Funnel Paling Sederhana
Marketing funnel itu seperti corong. Bagian atas besar dan lebar. Semakin ke bawah, semakin kecil.
Funnel marketing paling awal adalah bagian corong yang besar digunakan untuk menampung banyaknya orang yang kenal dengan bisnis kita. Biasa disebut brand awareness.
Turun ke corong marketing funnel paling akhir adalah yang makin kecil menunjukan perjalanan audiens ini sampai bisa convert menjadi sales.
Untuk menunjang perjalanan audiens dari perkenalan produk sampai melakukan pembelian perlu adanya konten yang disajikan. Konten tersebut harus disesuaikan dengan corong dimana audiens kita berada. Namanya content marketing funnel, artinya konten yang mengarahkan atau membimbing audiens dari corong paling atas hingga ke paling bawah.
Melalui artikel ini, LEMON Influencer Platform akan membahas tahapan dan tips untuk membuat content marketing funnel.
Content marketing funnel yang paling awal adalah konten untuk bikin audiens sadar kalau bisnis kita ada. Ini merupakan proses perkenalan. Bikin konten yang menarik adalah kuncinya. Kita bisa riding the wave atau menunggangi hal-hal yang lagi trending.
Bikin konten evergreen yang sifatnya timeless atau tidak ada tanggal kadaluarsanya juga cocok pada marketing funnel ini. Sehingga konten tetap relevan dalam jangka waktu yang lama.
Jenis konten yang cocok pada marketing funnel ini adalah blog, infografis, tutorial. Tips lainnya, Anda juga bisa kerja sama dengan influencer untuk brand awareness untuk menunjang brand awareness Anda.
Corong tengah dalam marketing funnel adalah consideration. Consideration ini adalah tahap di mana audiens sudah mengetahui keberadaan kita namun mereka belum siap untuk berkomitmen.
Di corong ini, audiens sedang mempertimbangkan apakah produk yang kita tawarkan sesuai dengan yang mereka butuhkan atau inginkan. Pada tahap ini juga konsumen sedang mempelajari berbagai kompetitor kita.
Buat konten yang menunjukan kelebihan produk dan brand kita sehingga audiens mau mengeluarkan sesuatu untuk ditukar dengan produk kita.
Beberapa tipe konten yang cocok untuk marketing funnel ini adalah studi kasus, panduan, atau social proof. Kalau Anda belum memiliki konsumen pertama, Anda bisa ajak nano-micro influencer untuk mencoba dan menceritakan pengalaman mereka menggunakan produk Anda.
Last but not least, yang paling pelaku bisnis tunggu-tunggu adalah konversi. Seluruh usaha yang dilakukan tentu untuk membawa audiens ke marketing funnel paling akhir yaitu penjualan.
Menurut LEMON Influencer Platform, content marketing funnel untuk membuat audiens akhirnya punya komitmen dan yakin untuk membeli produk kita adalah testimoni, promo, review dan penawaran-penawaran lainnya. Kalau Anda belum memiliki konsumen pertama, Anda bisa ajak nano-micro influencer untuk mencoba dan menceritakan pengalaman mereka menggunakan produk Anda.
Baca Juga Memanfaatkan Strategi Influencer Berdasarkan Marketing Funnel
Mengerjakan marketing itu memang seperti pendekatan sama orang yang kita suka. Sulit kalau baru kenal tiba-tiba udah nembak dan berharap jadi pacar. Ada proses pendekatannya dulu agar bisa timbul rasa sayang. Dan rasa sayangnya ini yang menggambarkan rasa percaya audiens dengan bisnis kita.
Cara mendapatkan rasa percaya itu adalah untuk bikin audiens tertarik, mempertimbangkan dan akhirnya percaya kalau produk yang kita tawarkan adalah yang paling cocok untuk mereka.
Jadi, hindari ekpektasi adanya penjualan kalau kita belum memperhatikan, memaksimalkan, memperhitungkan dan mengevaluasi aktivitas marketing apa yang sudah dilakukan untuk bisa membimbing konsumen sampai rela keluarin uang untuk beli produk.
Salah satu strategi yang bisa dimanfaatkan untuk setiap marketing funnel adalah influencer marketing.
LEMON adalah platform influencer marketing menyediakan layanan endorsement yang dapat menunjang keberhasilan seluruh step marketing funnel Anda dengan lebih dari 50rb nano-micro influencer maupun macro dan mega influencer.
Konsultasikan rencana campaign Anda dengan client success kami sekarang dengan klik di sini.