/ Percepatan Transisi Energi di Indonesia: Pembiayaan KfW untuk Peningkatan Sektor Energi Indonesia
· EUR 300 juta untuk perluasan energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi
· Meningkatkan partisipasi sektor swasta
· Pasokan listrik untuk seluruh lapisan masyarakat
Hari ini, atas nama Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Jerman, KfW menandatangani perjanjian pembiayaan dengan Kementerian Keuangan Indonesia untuk pinjaman promosi sebesar EUR 300 juta untuk Program Energi Berkelanjutan dan Inklusif (SIEP, Fase III). Dengan bantuan kontribusi Jerman, reformasi lebih lanjut yang diperlukan di sektor energi Indonesia telah dan akan dimulai dan dilaksanakan. SIEP mendukung agenda Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan yang diumumkan pada acara sampingan KTT G20, yang akan memberi dukungan jangka panjang kepada Indonesia untuk percepatan transisi energi.
Paket pembiayaan ini mencakup reformasi untuk mempromosikan energi terbarukan, seperti mekanisme harga yang lebih baik untuk feed-in tariff, peraturan untuk pembangkit listrik tenaga surya atap atau standar efisiensi energi yang lebih ambisius.
Promosi partisipasi sektor swasta yang lebih besar, khususnya dalam perluasan sumber energi terbarukan, juga digalakkan. Hal ini diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia, antara lain melalui penyempurnaan pedoman distribusi tenaga listrik oleh perusahaan swasta, penyeragaman model perjanjian hubungan kerja jual beli listrik dan peninjauan kembali sistem tarif tenaga listrik.
Paket pembiayaan tersebut juga mengarah pada peningkatan kapasitas kinerja PT. PLN sebagai perusahaan listrik milik negara, antara lain melalui pendapatan yang lebih berkelanjutan. Reformasi dan mekanisme insentif akan memberikan kontribusi yang menentukan di masa depan untuk secara signifikan meningkatkan kontribusi pembangkit listrik dari tenaga air, tenaga surya dan angin, serta tenaga panas bumi. PT.PLN memiliki mandat dari negara berupa lebih dari 50% kapasitas yang ditambahkan pada tahun 2030 akan disuplai dari sumber energi terbarukan.
“Kami membantu Indonesia mengembangkan sektor energi secara berkelanjutan dan ramah iklim untuk mengamankan pasokan listrik jangka panjang dan hemat biaya untuk semua lapisan masyarakat. Perluasan energi terbarukan akan terlaksana pada saat tercipta kondisi ideal di Indonesia. Karena lokasi geografisnya, radiasi matahari yang tinggi, garis pantai yang panjang, dan aktivitas panas bumi, negara kepulauan ini memenuhi prasyarat ideal untuk perluasan energi terbarukan,” ujar Christiane Laibach, Anggota Dewan Eksekutif KfW Group.
Selain Pemerintah Federal Jerman, Asian Development Bank (ADB) sebagai pemberi pinjaman utama (USD 515 juta) dan pemerintah Korea (USD 60 juta) juga mendukung SIEP III secara finansial dan program. Kontribusi yang disediakan melalui KfW untuk SIEP I berjumlah USD 200 juta pada tahun 2015 dan EUR 200 juta untuk SIEP II pada tahun 2017.