/ Sinyal Bearish Muncul, Benarkah Bull Run Bitcoin Batal? Simak di Sini
Analis-analis kripto terbagi dua kubu dalam prediksi Bitcoin bulan ini, satu kubu tentang ditundanya bull run dan kubu lain meyakini Bitcoin tetap dapat dipercaya. Lantas, keadaan Bitcoin sesungguhnya? Mari simak penjelasannya bersama.
Pada 2 September lalu, analis crypto bernama Nick atau Crypto Crusader memberikan analisis sengit mengenai kondisi ekosistem kripto belakangan ini. Bagi Nick, tidak ada rasa optimis di kalangan pengguna kripto sejak Maret lalu saat harga Bitcoin hingga meme coin meroket tajam.
Semua orang optimis bahwa keuntungan yang didapat bisa mencapai 50 kali lipat. Namu sekarang, bagi Nick terasa sangat terbalik keadaannya.
Bitcoin pernah mencapai harga tertinggi sepanjang masanya hingga tembus lebih dari $70.000. Namun, sejak halving Bitcoin, harga BTC belum pulih bahkan cenderung melemah sepanjang harinya.
Saat artikel ini ditulis pada 5 September, harga BTC sedang hijau dengan kenaikan +0,71% dan dijual di harga $57.174,97. Harga ini masih cenderung lemah dan bisa mengalami penurunan. Terlebih, angka RSI adalah sebesar 41 dan berarti lebih banyak BTC yang dijual, dibandingkan yang dibeli.
Tak hanya Nick, analis kripto lain bernama Ali Martinez juga menyatakan bahwa Bitcoin bisa jadi justru alami bearish dan bull run Bitcoin gagal terjadi.
Ali melakukan analisis teknis dan menyatakan bahwa indikator RSI Stochastic justru memberikan sinyal bearish dalam 2 bulan terakhir. Bahkan, indikator ini emngingatkan kondisi 10 tahun lalu di mana BTC mengalami koreksi harga hingga 75%.
Pola ini pernah terjadi di 2022 lalu dan benar, BTC yang awalnya ada di harga $69.000 sebagai ATH-nya saat itu, ketika indikator RSI yang bearish terlihat, harga BTC turun drastis. BTC anjlok hingga $16.000 dan dianggap sebagai titik terendah Bitcoin.
Dan jika sinyal bearish BTC dengan indikator RSI sekarang itu terbukti benar, titik terendah BTC bisa lebih parah. Sebab, dengan harga sekarang yang hanya di angka sekitar $57.000, BTC bisa anjlok hingga $14.000-an.
Meski beberapa analis kripto menyatakan bearish Bitcoin lebih bisa datang ketimbang berita bull run, tetapi optimisme kenaikan tetap ada. Analisis teknis Ali Martinez bisa dibantah sebab pada kehancuran harga BTC di 2022 juga diakibatkan oleh bangkrutnya FTX.
Untuk sekarang, di mana kondisi ekosistem kripto yang lebih baik ketimbang 2022, sinyal bearish RSI pada grafik BTC bisa jadi hanya selewat pandang saja. Dengan begitu, bull run Bitcoin tetap akan datang pada bulan ini.
Mikybull Crypto, analis kripto lainnya, juga menyatakan bahwa terdapat indikator teknis yang membuat prediksi harga lonjakan BTC bisa terjadi. Bahkan, harga BTC bisa capai $130.000 per koin. Artinya, ATH pada Maret lalu bukan apa-apa jika memang prediksi ini benar terjadi nantinya.
Untuk memahami apakah benar bull run raja crypto ini benar terjadi atau tidak, ada beberapa indikator yang bisa disimak. Indikator-indikator ini dijelaskan oleh Spot on Chain dalam thread-nya di akun resmi X mereka.
1. Bitcoin memerah pada bulan Agustus dan ini bisa membantu pemulihan harga di September.
2. Tekanan jualan sudah terselesaikan.
3. Masih banyak pemegang token long-term sehingga Bitcoin tetap mengukuhkan kekuatannya.
4. ETF Spot Bitcoin akan membantu harga BTC tetap terjaga.
5. Market juga didukung oleh suku bunga, keuntungan, hingga regulasi.
Kelima indikator tersebut yang harus Anda pegang ketika ingin membeli Bitcoin dan membuktikan apakah prediksi BTC di September ini akan bearish atau bulliish.