/ KFI dan TechnoServe Resmikan Millers for Nutrition di Indonesia, Fokus Perkuat Ketahanan Gizi Bangsa
Jakarta, Indonesia – Asta Cita, yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, adalah rencana strategis yang menggariskan tujuan pembangunan Indonesia untuk lima tahun ke depan. Ini adalah bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045, yang bertujuan mewujudkan bangsa yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Salah satu kendala dalam mencapai visi tersebut adalah masih tingginya prevalensi defisiensi mikronutrien, termasuk anemia defisiensi besi, defisiensi iodium, dan defisiensi vitamin A. Kondisi kekurangan gizi ini berpotensi meningkatkan angka kematian ibu dan anak, menghambat tumbuh kembang serta kecerdasan anak, memperburuk penyakit infeksi, serta mengurangi produktivitas dan potensi hidup sehat.
Pengalaman menunjukkan bahwa fortifikasi pangan wajib adalah cara paling efektif dan efisien untuk mengatasi defisiensi mikronutrien, dengan imbal hasil investasi yang relatif tinggi. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 telah menetapkan fortifikasi pangan skala besar (LSFF) sebagai salah satu program untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi penduduk.
Fortifikasi adalah proses penambahan vitamin dan mineral esensial ke dalam makanan pokok untuk mengatasi defisiensi mikronutrien, sebuah tantangan yang memengaruhi lebih dari 3 miliar orang di seluruh dunia. Kekurangan gizi ini mengikis produktivitas, membebani sistem layanan kesehatan, dan memperlambat pembangunan ekonomi.
Fortifikasi pangan adalah solusi yang terbukti efektif dan hemat biaya untuk membantu penduduk suatu negara mengakses gizi yang lebih baik tanpa mengubah pola konsumsi mereka.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan di antara para pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas program fortifikasi pangan yang bermanfaat bagi masyarakat sekaligus meningkatkan keberlanjutan bisnis.
Millers for Nutrition, koalisi global pemangku kepentingan fortifikasi pangan, secara resmi telah diluncurkan di Indonesia. Koalisi ini berdedikasi untuk mendukung para penggilingan pangan dalam memfortifikasi makanan pokok, seperti tepung terigu, minyak goreng, dan beras dengan mikronutrien esensial demi meningkatkan luaran gizi nasional.
Peluncuran ini berlangsung dalam acara "Fortifikasi Pangan Skala Besar (LSFF) untuk Kesehatan, Status Gizi, dan Produktivitas," yang diselenggarakan bersama oleh Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) dan TechnoServe.
Perwakilan dari Pemerintah Indonesia dan para pelaku industri terkemuka turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (BAPPENAS), Badan Pangan Nasional, PERUM BULOG, APTINDO, GIMNI, AIMMI, PERPADI, dan sejumlah produsen pangan terfortifikasi.
KFI adalah satu-satunya yayasan fortifikasi pangan di Indonesia yang paling dihormati, terdiri dari pakar senior di bidangnya dan mantan pembuat kebijakan pemerintah yang terkemuka. KFI dan Millers for Nutrition memiliki kepedulian yang serupa terhadap kualitas terbaik dan keberlanjutan LSFF.
Saat ini, Millers for Nutrition beroperasi di delapan negara di seluruh Afrika dan Asia: Bangladesh, Ethiopia, India, Indonesia, Kenya, Nigeria, Pakistan, dan Tanzania. Pendekatan inovatif koalisi ini menghubungkan Mitra Fortifikasi Strategis, pakar teknis, dan mitra ekosistem lainnya untuk memberikan bantuan teknis terbaik di kelasnya serta layanan konsultasi bisnis.
Melalui model ini, para penggilingan pangan dapat memperkuat kualitas pangan, meningkatkan daya saing operasional, dan membuka peluang pasar baru. Produsen penggilingan percontohan juga akan mendapatkan pengakuan melalui visibilitas media dan acara-acara penting.
"Kami sangat gembira memperkenalkan Millers for Nutrition di Indonesia," ujar Monojit Indra, Senior Practice Leader TechnoServe dan Program Leader, Millers for Nutrition Asia.
"Kami ingin menyatukan para pemangku kepentingan yang bersemangat untuk mendukung produsen penggilingan dan pengolah pangan di Indonesia dalam mencapai keunggulan fortifikasi dan mendorong perubahan berarti dalam perjuangan melawan malnutrisi. Bersama, kita dapat mengubah masa depan gizi di Indonesia."
Sementara itu, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (BAPPENAS), Amich Alhumami, MA, M.Ed, PhD, menyampaikan pidato utama yang menyoroti lanskap gizi Indonesia dan peran krusial pangan terfortifikasi dalam meningkatkan status kesehatan dan gizi negara.
“Program fortifikasi wajib telah menjadi komitmen bersama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” ujar Amich dalam pidato yang disampaikan oleh Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Diah Lenggogeni.
Lebih lanjut, ia mengakui bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan SDM adalah kekurangan zat gizi mikro yang prevalensinya masih cukup tinggi. Hal ini merupakan tantangan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, Lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi.
"Maka itu, program Fortifikasi Pangan Skala Besar memerlukan kemitraan yang sinergis antara pemerintah, industri pangan, dan organisasi pendukung seperti organisasi profesi/akademisi, mitra pembangunan, LSM bidang kesehatan, gizi dan fortifikasi," ujarnya.
Sesi panel utama menampilkan perwakilan dari asosiasi industri minyak goreng, tepung terigu, dan beras, yang membahas tantangan dan peluang terkait implementasi standar fortifikasi pangan di Indonesia. Acara ditutup dengan pemberian penghargaan oleh Mitra Fortifikasi Strategis, sebagai bentuk pengakuan kepada produsen penggilingan dan asosiasi berkinerja tinggi atas komitmen mereka dalam menyediakan makanan pokok terfortifikasi dan meningkatkan profil gizi negara. Para penerima penghargaan tersebut adalah:
· Penghargaan Kepemimpinan Fortifikasi Tepung Terigu Indonesia - Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO)
· Penghargaan Kepemimpinan Fortifikasi Minyak Goreng Indonesia - Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI)
· Penghargaan Kepemimpinan Fortifikasi Minyak Goreng Indonesia - Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI)
· Penggerak Fortifikasi Beras Indonesia - Ir. Sutarto Alimoeso, MM
Dan sejumlah produsen beras fortifikasi sebagai Pionir Industri Beras Fortifikasi di Indonesia:
· PT. Thara Jaya Niaga
· PT. Food Station Tjipinang Jaya (PERSERODA)
· PT. Sinar Makmur Komoditas
· PT. Microfin Cipta Perdana
· PT. Dewa Tunggal Abadi
· PT. Siamo Berkah Sejahtera
· PERUM BULOG
· PT. Buyung Poetra Sembada Tbk
· PT. Pangan Nabati Umbi Nusantara