/ 7 Kesalahan Umum dalam Press Release yang Harus Dihindari
Press release yang baik adalah fondasi yang kuat untuk strategi hubungan masyarakat (humas) yang sukses untuk mendapatkan liputan media. Namun, terkadang hal itu gagal karena kesalahan umum dalam press release.
Kami telah mengumpulkan 7 kesalahan umum yang harus dihindari saat menulis press release, yakni:
Jika Anda menulis press release yang bagus, tetapi lupa menggunakan judul yang baik, maka Anda hanya membuang-buang waktu.
Karena berada di bagian teratas, maka judul yang menarik akan memainkan peranan besar dalam benak pembaca. Ini akan menentukan apakah press release Anda menarik atau tidak.
Jurnalis menghabiskan waktu rata-rata 5 detik untuk memutuskan apakah mereka akan mempublikasikan press release atau tidak.
Dalam 5 detik tersebut, mereka mungkin hanya membaca judul dan sebagian paragraf pertama. Itulah mengapa judul yang menarik sangat penting.
Untuk menghindari penggunaan judul yang buruk, tulislah judul yang:
- Merangkum fakta paling penting
- Relevan
- Menggunakan kalimat aktif
- Singkat (kurang dari 80 karakter)
- Menimbulkan emosi positif
- Meninggalkan sedikit misteri
Tanpa sudut pandang yang menarik diberitakan, jurnalis tidak mungkin menerbitkan press release Anda. Meskipun Anda telah menulis cerita yang informatif, ingatlah bahwa Anda mengirimkannya ke mitra media yang menerbitkan berita.
Untuk membuat press release yang menarik, pastikan merek Anda menyelenggarakan acara yang menarik untuk diberitakan. Misalnya, menyelenggarakan acara dengan selebritas atau mega-influencer.
Jika Anda meluncurkan produk baru, pastikan produk tersebut memiliki nilai jual yang unik sebagai keunggulan kompetitifnya. Misalnya, spray sunscreen atau hair dryer diffuser untuk rambut keriting.
Kemudian, tulislah press release yang menjelaskan nilai yang akan didapatkan pembaca dengan datang ke acara Anda atau membeli produk Anda. Pastikan kalimat Anda singkat dan langsung menuju intinya.
Penulis terkadang mencoba menjejalkan terlalu banyak topik ke dalam press release untuk menarik banyak pembaca.
Namun, jurnalis dan pembaca akan bertanya-tanya informasi apa yang sebenarnya Anda bagikan. Mereka mungkin akan bingung dan memutuskan untuk berhenti membaca.
Inilah sebabnya mengapa Anda perlu menentukan tujuan yang jelas sebelum menulis press release. Hal ini termasuk menentukan siapa yang ingin Anda jangkau dan informasi apa yang ingin Anda bagikan.
Atas nama keringkasan, beberapa penulis cenderung memulai rilis dengan kalimat yang singkat, seperti "(Nama perusahaan) meluncurkan (nama produk)." Ini terdengar seperti tulisan robot.
Menulis press release adalah tentang berhubungan dengan audiens Anda dan mendapatkan liputan media. Hal ini membutuhkan keterampilan bercerita yang baik. Anda juga perlu mengetahui audiens yang Anda targetkan dan menyesuaikan nada bicara Anda dengan mereka.
Format yang salah akan membuat press release Anda tidak dapat dipublikasikan. Saat menulis press release, pastikan Anda mengikuti format penulisan jurnalistik yang benar, yaitu gaya Associated Press (AP). Gaya ini meliputi:
Jawab 5W+1H (siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana).
Gunakan sudut pandang orang ketiga, tunggal atau jamak.
Gunakan hanya satu spasi setelah tanda baca.
Tuliskan angka satu hingga sembilan dalam bentuk huruf (misalnya tujuh), tetapi tuliskan 10 dan seterusnya dalam bentuk angka (misalnya 15).
Untuk alamat, singkatan “Jalan” menjadi “Jl.”, "Avenue" menjadi "Ave", "Street" menjadi "St.", dan "Boulevard" menjadi "Blvd". Jangan menyingkat nama jalan, kota, kota kecil, negara bagian, atau negara.
Tulislah hari, bulan, dan tahun secara lengkap, jangan disingkat.
Jurnalis dan pembaca cenderung menyaring press release berdasarkan jenisnya. Jenis press release yang salah dapat membingungkan audiens Anda dan bahkan juga jurnalis.
Dengan memilih jenis press release yang tepat, Anda akan menggunakan format terbaik berdasarkan informasi yang ingin Anda bagikan. Beberapa jenis press release: acara, peluncuran produk baru, dan pengumuman kemitraan.
Tidak banyak orang yang suka membaca akhir-akhir ini. Itulah mengapa Anda membutuhkan visualisasi dalam press release Anda.
Visualisasi berperan besar dalam press release karena dapat menarik lebih banyak perhatian. Visualisasi yang baik akan menarik lebih banyak audiens, tidak hanya mereka yang suka membaca, tetapi juga mereka yang menyukai visualisasi. Selain itu, visualisasi juga lebih mudah dibagikan daripada teks saja.
Masukkan gambar, foto, atau video yang relevan ke dalam press release Anda. Namun, jangan terlalu banyak memasukkan visualisasi, karena akan mengalihkan perhatian audiens dari informasi utama.
Press release yang ditulis dengan baik dapat membantu merek Anda mendapatkan liputan media yang positif, sehingga akan meningkatkan kesadaran dan citra merek Anda.
Untuk menulis press release dengan baik dan benar, pastikan Anda menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam menulis press release. Salam sukses!