/ Komentar Tentang Kata-Kata yang Biasa Digunakan dalam Pekerjaan Hubungan Masyarakat
Pekerjaan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat identik dengan berkomunikasi dengan masyarakat dan memberikan informasi terkait perusahaannya. Tak jarang pula muncul kata-kata yang terus diulang dan cenderung membosankan.
Penggunaan kata-kata dapat menjadi daya tarik atau justru sangat membosankan karena terlalu sering digunakan. Oleh sebab itu, perlu pemahaman pentingnya pemilihan kata-kata yang sesuai dengan pekerjaan hubungan masyarakat.
Berkaitan dengan kegiatan seorang penanggung jawab hubungan masyarakat, menarik memahami banyaknya komentar tentang kata-kata yang biasa digunakan dalam pekerjaan hubungan masyarakat. Simak ulasan berikut terkait kata-kata yang dapat digunakan dalam pekerjaan hubungan masyarakat dan komentarnya.
Kata-Kata yang Kerap Digunakan dalam Pekerjaan Hubungan Masyarakat dan Komentarnya
Bahasa menjadi jembatan komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Beberapa bahasa dengan kata kunci yang tepat dapat membuat masyarakat semakin tertarik mendengarkan dan memperhatikan. Berikut ini sederet kata yang terlalu sering digunakan dalam pekerjaan hubungan masyarakat dan komentarnya.
1. “Paling Berpengaruh”
Istilah berpengaruh kerap muncul sebagai upaya meyakinkan masyarakat atas sesuatu yang memiliki dampak signifikan terhadap hal lainnya. Kalimat yang umum digunakan yakni contohnya: “produk ini sangat berpengaruh menghaluskan kulit” dan lain sebagainya.
Kata-kata ini memang memiliki kemampuan menghipnotis pendengar dengan baik. Namun jika terlalu sering digunakan, maka tingkat kepercayaan masyarakat pun semakin menurun karena terlalu banyak perusahaan yang mengklaim pengaruh ini.
Solusinya, gunakan kata lain seperti efektivitas, terpercaya, terbukti, dan lain sebagainya. Angin segar dibutuhkan untuk membangkitkan lagi kepercayaan para konsumen.
2. “Terobosan”
Penggunaan kata terobosan kerap diikuti berbagai konsekuensi. Konsekuensi tersebut contohnya sebuah produk memang benar-benar harus baru dan menyajikan hal yang tak pernah ada sebelumnya.
Jika gagal, maka tingkat kepercayaan konsumen pun semakin menurun. Kata-kata ini kerap digunakan bagi penyedia barang yang sesungguhnya tidak benar-benar baru, tetapi tetap menyematkan klaim tersebut.
Solusinya, gunakanlah kata seperti ‘inovasi’, ‘lebih efektif’, ‘lebih baik dari sebelumnya’ dan lain sebagainya. Kata-kata ‘terobosan’ terlalu menuntut sebuah produk menjadi ‘revolusioner’ dan akan sangat mengecewakan jika tidak berbeda dari produk lainnya.
3. “Nomor Satu Di Dunia”
Kata-kata terkait dengan ‘produk nomor satu di dunia’ sudah sangat sering digunakan oleh para penyedia produk atau jasa. Kata-kata ini kerap dikomentari sebagai kata-kata yang penuh kebohongan. Pasalnya, sang penyedia produk tidak mampu membuktikan klaim tersebut.
Penggunaan kata-kata ini contohnya: “perusahaan terkemuka di Amerika”. Klaim ini diulang secara terus menerus tanpa melampirkan prestasi dan tindakan ini sama saja dengan kebohongan. Sikap ini hanya akan membuat masyarakat skeptis terhadap pernyataan tersebut.
Solusi atas permasalahan ini sudah dibahas sebelumnya yakni lampirkan prestasi yang menunjukkan pernyataan tersebut. Contohnya, sertifikasi produk yang paling efektif, memenuhi standar, dan lain sebagainya. Masyarakat pun akan lebih percaya dengan klaim tersebut jika terdapat bukti nyata penilaian dari lembaga atau pihak yang berwenang.
4. “Hanya Untuk Kalangan Tertentu”
Komentar terkait kata-kata yang biasanya digunakan dalam pekerjaan hubungan masyarakat yakni ‘hanya untuk kalangan tertentu’ adalah terlalu sering sehingga membosankan. Contoh penggunaannya yakni seperti ‘layanan ini hanya untuk Anda yang ingin melangkah maju’, ‘layanan ini hanya untuk generasi kuat berikutnya’, dan lain sebagainya.
Tujuan penggunaan kata-kata ini beberapa diantaranya yakni membuat pendengar atau konsumen merasa terpilih, semakin tertarik melakukan kerjasama, atau aksi lainnya. Namun, masyarakat telah mengetahui fungsi dari suatu produk atau layanan apakah ini cocok untuk mereka atau tidak.
Sebagai gantinya, gunakan kata berupa ‘untuk 10 pendaftar pertama’, ‘untuk tamu istimewa kami’, dan lain sebagainya. Gunakan kata-kata baru yang semakin menarik perhatian konsumen atau pendengar.
5. Perintah “Buka Sekarang”
Kata-kata yang sering digunakan dalam pekerjaan hubungan masyarakat adalah meminta pendengar atau konsumen untuk melakukan sesuatu yang ‘dikira’ akan membuat mereka penasaran. Menurut beberapa pihak, aksi ini terlalu sering digunakan sehingga cukup membosankan.
Contoh penggunaannya yakni ‘buka sekarang untuk mengetahui hadiahnya’. Rasa penasaran itu dapat berubah menjadi perasaan kecewa jika tidak sebanding.
Sebagai solusi, gunakan kata-kata yang justru menggelitik. Contohnya seperti ‘jangan dibuka jika ingin merugi’. Larangan bagi beberapa orang justru menjadi tantangan, sehingga masyarakat pun tertarik mengetahuinya lebih lanjut.
Demikian penjelasan beberapa komentar tentang kata-kata yang kerap digunakan dalam pekerjaan hubungan masyarakat. Semoga dengan adanya penjelasan di atas, pekerja hubungan masyarakat dapat melakukan yang terbaik dan berhubungan dengan masyarakat secara lebih tepat.
Jika hubungan antara pekerja hubungan masyarakat dengan konsumen atau pendengar baik, maka keberlangsungan perusahaan pun dapat terjamin. Perusahaan juga akan memperoleh nilai lebih dari sekedar penyedia barang atau jasa.