/ Mengenal Personal Selling dalam Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat dalam sebuah perusahaan atau lembaga atau organisasi pada umumnya memiliki gagasan tentang personal selling atau penjualan langsung. Oleh karena itu, menarik untuk membahas apa itu personal selling dalam hubungan masyarakat.
Personal selling secara definisi adalah menjual nilai pribadi kepada orang lain secara langsung. Tindakan ini dilakukan oleh seorang tenaga penjual yang bertujuan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan.
Cara promosi ini sudah dilakukan sejak dulu dan menjadi salah satu cara penjualan yang cukup efektif. Namun perlu juga diketahui arti personal selling dalam bidang hubungan masyarakat.
Sebelum memahami personal selling dalam bidang hubungan masyarakat, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat merupakan kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk membangun citra baik suatu organisasi, perusahaan, lembaga, instansi, atau badan kepada publik.
Hubungan masyarakat berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap suatu produk atau jasa yang diberikan oleh organisasi, perusahaan, lembaga, instansi, atau badan. Perusahaan yang menggunakan tim hubungan masyarakat atau menerapkan ilmu hubungan masyarakat lebih mudah menjangkau masyarakat.
Kemudian personal selling adalah menjual secara langsung. Kegiatan ini sering diterapkan karena lebih berkesan bagi pembeli.
Dalam bidang hubungan masyarakat, personal selling memiliki ciri khas tersendiri. Personal selling dalam hubungan masyarakat memiliki objek, yaitu produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, perusahaan, lembaga, atau instansi.
Di dalamnya terdapat kegiatan menjual, memperkenalkan dan membujuk pembeli agar tertarik pada suatu jasa atau produk. Targetnya adalah konsumen akan menggunakan atau membeli jasa atau produk yang dijual.
Dalam melakukan tindakan personal selling, penjual akan memberikan penjelasan sepadat mungkin namun juga sesingkat dan seteliti mungkin. Semua informasi, spesifikasi, dan inovasi dari sebuah produk atau barang akan muncul dalam hal-hal yang disampaikan oleh penjual.
Namun, hal ini tidak mudah dilakukan karena jika terlalu lama, maka calon pembeli, konsumen, atau calon pengguna jasa akan merasa bosan. Oleh karena itu, gunakanlah waktu sesingkat mungkin dengan informasi selengkap mungkin.
Tindakan personal selling dalam hubungan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai media. Beberapa media tersebut adalah televisi, tatap muka, media sosial, radio, koran, brosur, poster, blangko, surat, email, dan lain sebagainya.
Penggunaan berbagai media tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jenis, tujuan penyampaian, dan hal yang ingin dicapai oleh pelaku personal selling. Hal ini dapat dibedakan karena masyarakat juga sangat beragam.
Misalnya, personal selling yang dilakukan secara tatap muka adalah penjualan ketika bertemu langsung dengan masyarakat, mengunjungi lokasi tertentu, dan lain sebagainya. Perlu dipahami bahwa tindakan seperti ini hanya dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat karena masyarakat cenderung sedang melakukan aktivitas lain ketika bertemu dengan penjual.
Kemudian contoh selanjutnya adalah televisi. Televisi cenderung kurang digunakan oleh anak muda, tetapi masyarakat dengan rentang usia 40 hingga 50 tahun ke atas masih menggunakan televisi sebagai hiburan. Oleh karena itu, jika target perusahaan adalah orang-orang dalam rentang usia tersebut, maka televisi bisa menjadi media yang tepat untuk digunakan.
Contoh selanjutnya adalah media sosial. Media sosial menjangkau hampir semua kalangan, yaitu anak-anak dari usia 13 tahun hingga orang dewasa.
Media sosial menjadi pilihan yang paling terjangkau saat ini karena murah dan mudah, konten dapat disesuaikan dalam bentuk gambar atau video, dan komunikasi juga dapat dilakukan di media sosial. Oleh karena itu, jika target konsumennya adalah anak muda, media sosial adalah pilihan yang tepat dan terjangkau.
Media berupa koran, selebaran, dan poster juga dapat digunakan untuk kondisi yang memungkinkan seperti di jalanan. Alasannya, masyarakat cenderung terburu-buru menuju suatu tempat sehingga penjual harus menyesuaikan diri dengan hal tersebut dan memberikan informasi yang cukup melalui poster, selebaran, dan koran.
Demikianlah serangkaian informasi mengenai personal selling dalam hubungan masyarakat. Lebih jauh lagi, dapat dilihat bahwa apapun media yang digunakan, tujuannya tetaplah untuk menjangkau konsumen untuk menggunakan jasa atau membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Semoga setelah membaca informasi di atas, Anda dapat menerapkan metode personal selling yang tepat untuk menawarkan jasa atau produk dan membangun citra publik yang baik di masyarakat.