/ OIC Youth Indonesia Gelar Iftar Bersama Pemimpin, Diplomat, dan Visioner Muda Menguatkan Solidaritas Global dan Pemberdayaan Komunitas di Bulan Ramadan
Jakarta, 18 Maret 2025 – OIC Youth Indonesia menggelar acara iftar bertema "Empowering Communities and Strengthening Global Solidarity Through the Spirit of Ramadhan", sebagai ajang mempererat hubungan antara pemimpin, diplomat, akademisi, dan visioner muda yang berkomitmen terhadap kemajuan Indonesia serta komunitas Muslim global.
Sejumlah tokoh terkemuka turut hadir dalam acara ini, di antaranya Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A., serta sejumlah diplomat seperti Duta Besar Mozambik untuk Indonesia H.E. Jose Belmiro Malate, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia H.E. Sergey Tolchenov, dan Wakil Kepala Misi Republik Arab Mesir Dr. Osama Hamdy. Hadir pula Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Republik Sudan untuk Republik Indonesia Sid Ahmed M. Alamain, Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Iran untuk Republik Indonesia Mrs. Faezah Jannati, Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Kazakhstan Mr. Bauyrzhan, serta perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Esa Sukmawijaya, Sekretaris BPKH RI Ahmad Zaky, Sekretaris Deputi Kemenko PMK RI / Sekretaris Ditjen IDP Kemlu RI Thomas Ardian Siregar, Ketua Palang Merah Indonesia Sumatera Utara Rahmatsyah, serta anggota Dewan Penasihat OIC Youth Indonesia Syaroni Rofii, Margaret Aliyatul Maimunah, Diska Resha Putra, dan para anggota Dewan Eksekutif OIC Youth Indonesia periode 2024-2029.
Persatuan Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Global
Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Ir. H. Ahmad Riza Patria atas dukungan terhadap acara ini, serta kepada para diplomat dan tokoh yang telah hadir. Ia menekankan bahwa pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menghadapi tantangan global.
"Sebagai organisasi payung bagi pemuda Muslim di Indonesia, OIC Youth Indonesia tidak hanya mengumpulkan para pemimpin muda, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa depan," ujarnya. Astrid menegaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, melainkan target yang harus diwujudkan melalui persatuan dan tekad bersama.
Senada dengan itu, Syaroni Rofii, Dewan Penasihat OIC Youth Indonesia, menyoroti peran Organization of Islamic Cooperation (OIC) dalam membuka peluang bagi generasi muda Indonesia untuk berkontribusi di kancah global. Menurutnya, keterlibatan dalam organisasi bukan sekadar aktivitas, tetapi bagian dari perjalanan panjang yang membentuk pemimpin masa depan.
"Banyak pemimpin dunia saat ini yang berawal dari aktivisme mahasiswa. Di OIC Youth, kita belajar kepemimpinan, kerja sama internasional, dan tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas global," tuturnya.
Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Republik Sudan untuk Indonesia, Sid Ahmed M. Alamain, menyoroti pentingnya solidaritas di tengah konflik yang melanda negaranya. Ia mengapresiasi bantuan kemanusiaan Indonesia, yang telah mengirimkan tiga gelombang bantuan ke Sudan.
"Dukungan tak tergoyahkan dari Indonesia memberikan harapan bagi rakyat Sudan di tengah penderitaan akibat perang. Bantuan ini bukan hanya sekadar materi, tetapi juga wujud empati yang menyentuh hati masyarakat kami," ungkap Sid Ahmed.
Refleksi Ramadan untuk Pembangunan Bangsa
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Ir. H. Ahmad Riza Patria, dalam pidatonya menegaskan bahwa Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga momentum refleksi bagi pembangunan bangsa.
"Dunia mengalami perubahan pesat, baik dari sisi teknologi, geopolitik, maupun informasi. Oleh karena itu, inovasi, kemandirian, dan kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini," jelasnya.
Ariza menambahkan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada generasi emas yang siap menghadapi era globalisasi.
"Ramadan mengajarkan kita untuk berbagi tanpa menunggu kaya. Kolaborasi akan membawa kemajuan dan memperkuat kontribusi kita dalam pembangunan bangsa," pungkasnya.
Acara iftar ini menjadi bukti nyata bahwa solidaritas dan kolaborasi lintas negara serta generasi dapat memperkuat fondasi masa depan Indonesia dan komunitas Muslim global.