/ Krakatau Steel Tegaskan Komitmen Swasembada Baja Nasional
Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menyatakan bahwa kemandirian sektor baja adalah landasan bagi pembangunan nasional. “Kami berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, kualitas, dan inovasi guna memenuhi kebutuhan baja domestik secara mandiri,” ujarnya.
Akbar juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan industri untuk mengatasi tantangan struktural, termasuk rendahnya utilisasi kapasitas dan tingginya ketergantungan pada impor. “Kami percaya bahwa melalui sinergi pemerintah, industri, dan pelaku usaha, Indonesia dapat mewujudkan industri baja yang kokoh dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada fluktuasi pasar global,” tegasnya.
Kondisi industri baja saat ini masih menghadapi beberapa kendala yang cukup kompleks: kapasitas produksi baja nasional masih di bawah 20 juta ton per tahun namun di beberapa sektor mengalami kelebihan kapasitas; porsi impor yang relatif masih tinggi yang mengakibatkan tingkat utilisasi yang relatif rendah. Di sisi lain, konsumsi domestik diproyeksikan mencapai lebih dari 100 juta ton pada tahun 2045 sehingga membutuhkan investasi yang cukup masif. Situasi ini memperlihatkan betapa pentingnya kebijakan industri yang tepat agar industri dalam negeri memiliki daya saing, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta mampu membangun kapasitas untuk menciptakan kemandirian di sektor baja dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menyusul keberhasilan di sektor pangan yang telah mencatat tonggak sejarah baru melalui swasembada beras, Pengamat Industri Baja dan Pertambangan, Widodo Setiadharmaji, mengajak semua pihak untuk mereplikasi momentum positif tersebut di sektor baja. “Keberhasilan swasembada beras lahir dari kebijakan yang konsisten, mulai dari proteksi harga, stabilitas pasokan, hingga insentif bagi petani. Pola kebijakan serupa dapat diterapkan pada industri baja, seperti penerapan safeguard, anti-dumping, kebijakan energi, insentif industri, stabilisasi harga dan pasokan, dan pembenahan keseluruhan daya saing,” ujarnya.
Widodo menegaskan bahwa, “Baja adalah bahan pokok bagi keberlangsungan hidup industri nasional, sebagaimana beras bagi masyarakat.” Oleh karena itu, kebijakan di sektor pertanian ini dapat menjadi contoh yang sangat relevan untuk diterapkan di sektor baja agar mampu menciptakan kemandirian industri baja nasional.
Sebagai BUMN di sektor industri baja, peran Krakatau Steel dalam menciptakan kemandirian industri baja nasional akan sangat vital. Akbar menegaskan bahwa Krakatau Steel siap berperan aktif dalam peta jalan industri baja nasional.
“Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menyusun roadmap industri baja nasional yang komprehensif, termasuk kebijakan perdagangan, energi, investasi, dan teknologi. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, industri baja nasional akan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)