/ Telkom Indonesia dan Pemda Aceh Selenggarakan Workshop Pemanfaatan AI untuk Guru di Aceh
Dalam upaya mendorong transformasi pendidikan melalui teknologi, Telkom Indonesia melalui Indigo, program inkubasi dan akselerasi startup digital, bersama Dinas Pendidikan Aceh dan Kementerian Agama Wilayah Aceh menyelenggarakan workshop bertajuk "Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pembelajaran" untuk guru-guru di lingkungan Kementerian Agama Aceh. Kegiatan ini digelar di Co-Learning Space Gedung B Dinas Pendidikan Aceh pada Rabu (24/2) dan diikuti oleh puluhan pendidik yang antusias memanfaatkan teknologi AI guna meningkatkan kualitas pengajaran.
Workshop berdurasi 3 jam tersebut memberikan gambaran mendalam tentang pemanfaatan berbagai tools AI seperti ChatGPT, Canva AI, hingga aplikasi berbasis pembelajaran interaktif lainnya. Peserta diajak untuk memahami bagaimana teknologi ini dapat digunakan mulai dari tahap persiapan materi ajar, penyusunan rencana pembelajaran, hingga evaluasi hasil belajar siswa. Narasumber workshop, M. Putra Aprullah, guru MAN Model Banda Aceh sekaligus inspirator edukator, menunjukkan langkah-langkah praktis menggunakan AI untuk menciptakan konten multimedia yang menarik dan relevan bagi generasi masa kini.
Selain itu, workshop juga membahas isu-isu penting terkait etika penggunaan AI di dunia pendidikan. Para peserta berdiskusi mengenai batasan-batasan AI dalam proses belajar-mengajar, tantangan menjaga orisinalitas karya siswa, serta implikasi hak cipta atas materi yang dibuat menggunakan teknologi AI. Diskusi ini menjadi ruang refleksi bagi para pendidik untuk memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara bijak dan bertanggung jawab.
Menurut Patricia Eugene Gaspersz , Senior Manager Indigo, kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata misi Indigo sebagai perpanjangan Telkom Indonesia untuk menjadi pusat inovasi AI yang memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah-daerah. "Kami percaya bahwa teknologi AI bukan hanya alat untuk efisiensi, tetapi juga sarana untuk membuka peluang baru bagi pendidikan di Indonesia. Melalui acara seperti ini, kami ingin memastikan bahwa guru-guru di Aceh memiliki akses yang sama terhadap teknologi mutakhir sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan di komunitasnya," ujarnya.
Para peserta workshop merasakan manfaat signifikan dari kegiatan ini. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang teknologi AI, tetapi juga mendapatkan panduan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam aktivitas mengajar sehari-hari. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa workshop ini membuka wawasan mereka tentang cara memanfaatkan AI untuk membuat pembelajaran lebih interaktif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, diskusi interaktif selama workshop juga memberikan kesempatan bagi para guru untuk saling berbagi pengalaman dan solusi dalam menghadapi tantangan pengajaran modern.
Sebagai tindak lanjut, akan dibentuk komunitas pengajaran berbasis AI di Aceh. Komunitas ini menjadi wadah berbagi pengetahuan, pelatihan lanjutan, dan kolaborasi antar pendidik untuk memperkuat integrasi teknologi dalam kurikulum. Indigo berharap, ke depannya, program serupa dapat diadakan di berbagai wilayah lain di Indonesia guna memperluas dampak positif teknologi AI di sektor pendidikan. Selain itu, Telkom Indonesia juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan solusi berbasis AI yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih membutuhkan dukungan teknologi.