/ Ini Tanggapan PTPN IV Regional II soal Isu Konversi Kebun Teh di Kabupaten Simalungun
PTPN IV PalmCo menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah memiliki rencana untuk mengonversi Kebun Teh Sidamanik maupun Kebun Teh Bah Butong di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menjadi kebun sawit.
Penegasan ini disampaikan menyusul munculnya isu terkait konversi kebun teh di wilayah tersebut. PTPN IV menyatakan, kebun teh tetap menjadi komoditas strategis perusahaan sekaligus bagian penting dari identitas dan warisan budaya daerah.
“Kami tegaskan, tidak ada rencana untuk mengubah total kebun teh menjadi sawit. Yang dilakukan adalah optimalisasi Lahan Diberakan atau lahan tidur yang selama puluhan tahun tidak dikelola,” kata Muhammad Ridho Nasution, Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN IV Regional II, Jumat (3/10).
Optimalisasi Lahan Tidur
Menurut Ridho, optimalisasi lahan tidur dilakukan melalui diversifikasi tanaman kelapa sawit tanpa mengganggu eksistensi kebun teh yang sudah ada. Langkah ini dipilih setelah kajian internal perusahaan menunjukkan bahwa penanaman teh di lahan tidur sulit dilakukan akibat tingginya biaya produksi.
“Jika tidak dioptimalkan, lahan tersebut justru berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun negara, bahkan membuka celah terjadinya pelanggaran hukum,” ujarnya.
Ridho menambahkan, seluruh proses optimalisasi dilakukan sesuai regulasi, mengacu pada kajian yang sah, serta mendapatkan atensi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kinerja Kebun Teh Melesat
Meski melakukan diversifikasi, PTPN IV PalmCo menegaskan tetap konsisten menjaga keberlanjutan kebun teh. Sepanjang dua tahun terakhir, unit kebun teh di Regional II mencatat kinerja positif setelah bertahun-tahun menghadapi tekanan.
Pada 2024, Kebun Teh Bah Butong berhasil mencetak laba positif untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir. Teh Butong juga meraih juara dalam National Tea Competition (NTC) 2025 di Yogyakarta, sementara Pabrik Teh Tobasari dinobatkan sebagai salah satu pemenang.
“Ini menjadi bukti bahwa kami serius mempertahankan kebun teh sekaligus mengembangkannya ke segmen premium,” kata Ridho.
Produk teh PTPN IV kini dipercaya sebagai sajian eksklusif di sejumlah hotel ternama, seperti Hotel Sinabung Hills Berastagi di Kabupaten Karo.
Jaga Konservasi Lingkungan
Selain menjaga kinerja bisnis, perusahaan juga memperhatikan aspek lingkungan. PTPN IV Regional II menjalankan program konservasi tanah dan pengendalian banjir di kawasan kebun teh, termasuk pembangunan embung, pendalaman parit lebih dari 3 kilometer, dan sejumlah langkah konservasi lainnya.
Ridho memastikan, langkah optimalisasi lahan tidur akan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus menjaga ekosistem kawasan Sidamanik.
“Bagi kami, kebun teh bukan hanya aset ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas daerah yang harus dijaga dan diwariskan,” tutupnya.