/ Kerja Sama Maxy Academy dan JLC sebagai Bentuk Corporate Shared Value
Maxy Academy yang merupakan lembaga pelatihan dan pendidikan upskilling dan reskilling, kembali melakukan kerja sama dengan Jatijejer Learning Centre (JLC), sebuah lembaga sosial di Jawa Timur yang berfokus pada impact. Kerja sama ini adalah sebagai bentuk kesamaan nilai antara kedua belah pihak untuk membangun negeri ini (nation build).
Peserta JLC datang dari seluruh Indonesia untuk mengalami masa inkubasi selama 6 bulan. Selama 6 bulan, peserta berada di Jatijejer, Trawas untuk mendapatkan 3 bulan pelatihan dan 3 bulan praktik untuk menjadi wirausaha muda mandiri yang akan turut membangun negeri.
“Bukan CSR (Corporate Social Responsibility), namun CSV (Corporate Shared Value)”, kata Andy Febrico Bintoro, CTO Maxy Academy. “Tidak ada dana yang perusahaan keluarkan, ini adalah bentuk tanggung jawab masing-masing pribadi di Maxy Academy untuk membangun negeri ini dan melatih hati kami untuk tetap memiliki heart of mentorship. Kita adalah edutech, perusahaan ini bisa maju karena kami percaya bahwa setiap siswa yang masuk, adalah tanggung jawab kami untuk bisa mengembangkan.”
Pada tanggal 6 Juni 2023, team Maxy Academy telah melakukan kunjungan dan berbagi mengenai Personal Branding. Personal Branding dalam 5 tahun terakhir selalu diidentikkan dengan eksis di media sosial, namun konsep sangat sempit. Lebih dari itu, personal branding adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari secara sadar maupun tidak sadar sebagai bagian dari hidup dan interaksi sosial manusia. Terdapat 26 hal yang dibagikan dan harus dikerjakan sebagai tugas peserta selama 2 minggu, selain juga mendapatkan banyak materi lain setiap harinya.
Pembelajaran dilanjutkan secara hybrid. Setiap harinya team Maxy Academy melakukan mentoring, monitoring melalui group messenger dan live communication. Di luar ekspektasi, peserta program inkubasi tidak boleh diremehkan karena mereka mengerjakan tugas dua minggu dalam waktu kurang dari satu minggu. Maxy Academy bukanlah satu-satunya pengajar, mereka juga harus mengikuti sesi-sesi oleh berbagai pembicara lainnya dan mengerjakan tugas lainnya juga.
Sesi lanjutan dilakukan di kantor Maxy Academy di Ciputra World Office sekaligus kunjungan dari peserta JLC. Sesi dilakukan untuk membahas Business Model Canvas dan Business Model You, suatu bentuk pemodelan agar dapat melihat bisnis dan diri kita secara umum. Acara dilanjutkan dengan mengunjungi kantor Mercury Media Group untuk melihat bagaimana proses pembuatan konten dapat dilakukan bahkan dengan peralatan yang minimal.
Kunjungan ini ditutup dengan melakukan 1:1 mentoring dan happy hour di Vieloft SOHO Ciputra World. Walaupun kunjungan ini berakhir, tugas belum selesai, proses mentoring dan monitoring akan terus dilakukan secara hybrid hingga akhir program.
Ada begitu banyak pengajar, namun hanya sedikit yang benar-benar memiliki hati seorang mentor. Seorang mentor bukan saja membagikan pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai dan pengalaman kehidupan agar generasi mendatang dapat menjalani sesuatu yang lebih baik.
“Perkembangan Generative AI seperti ChatGPT, MidJourney, dll hari ini sangat pesat, namun kita melupakan akar katanya: generativity,” kata Isaac Munandar, CEO Maxy Academy. “Generativity adalah kesadaran kita untuk membantu dan mengarahkan generasi mendatang. Kesadaran inilah kuncinya, sesuatu yang tidak dapat dipaksakan, namun timbul dari hati. Tidak dapat dipaksakan namun dapat diasah, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan seperti ini.”
Inilah komitmen setiap orang di Maxy Academy, bukan saja team pengajar: berdampak dan membangun negeri.