/ Mendorong Investasi Ekonomi Biru di ASEAN dan Timor Leste
Jakarta, 6 Februari 2025 – Keberlanjutan semakin menjadi fokus utama dalam dunia bisnis global. Dalam konteks ini, ekonomi biru ASEAN menawarkan peluang besar bagi bisnis dan investor yang visioner. Acara ASEAN Blue Innovation Expo & Business Matching, yang akan diadakan pada 19 Februari 2025 di Menara Mandiri, Jakarta, akan menjadi ajang bagi para pengusaha, investor, pembuat kebijakan, dan mitra pembangunan untuk mengeksplorasi inovasi terbaru di sektor ekonomi biru.
Mulai dari sektor akuakultur berbasis teknologi digital, bioteknologi, solusi alternatif plastik, hingga konservasi karbon biru, acara ini akan menampilkan berbagai inovasi yang dapatmempercepat pertumbuhan ekonomi biru, tanpa mengabaikan perlindungan ekosistem laut dan air tawar.
Membuka Peluang Investasi dalam Ekonomi Biru
Acara ini menjadi puncak dari ASEAN Blue Economy Innovation Project (ABEI) yang didanai oleh Pemerintah Jepang. Sejalan dengan Kerangka Ekonomi Biru ASEAN 2023, proyek ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan sumber daya laut dan perairan pedalaman secara berkelanjutan guna mendukung pertumbuhan inklusif di ASEAN dan Timor-Leste.
Diselenggarakan oleh UNDP Indonesia, Sekretariat ASEAN, dan the Mission of Japan to ASEAN, acara ini menjadi wadah pertukaran ide dan eksplorasi kerja sama di sektor kelautan dan perairan. Ketika masyarakat pesisir di ASEAN dan Timor-Leste menghadapi tantangan seperti kenaikan permukaan air laut dan eksploitasi perikanan yang mengancam ketahanan pangan global, solusi inovatif menjadi lebih mendesak dari sebelumnya. Di sinilah investor dan komunitas bisnis memiliki kesempatan unik untuk turut serta dalam perjalanan transformatif ini.
Menampilkan 60 Solusi Inovatif dari ASEAN
ASEAN Blue Innovation Expo & Business Matching akan menghadirkan 60 inovasi terpilih dari startup, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan institusi akademik. Dipilih dari lebih dari 1.300 peserta, para inovator ini saat ini tengah menjalani program inkubasi untuk menyempurnakan produk dan model bisnis mereka.
Solusi yang ditampilkan akan berfokus pada empat tantangan utama dalam ekonomi biru:
· Perikanan dan akuakultur berkelanjutan
· Pengurangan polusi plastik
· Adaptasi terhadap perubahan iklim
· Pariwisata berkelanjutan
Selain sesi pitching dari 60 inovator, acara ini juga menghadirkan sesi dialog inspiratif serta diskusi panel yang dipandu oleh investor dan pemimpin bisnis di sektor ekonomi biru ASEAN.
Mengapa Sekarang?
Ekonomi biru menawarkan pendekatan baru dalam memanfaatkan sumber daya laut dan air tawar untuk pertumbuhan ekonomi. Diperkirakan pada tahun 2030, sektor ini akan berkontribusi sebesar $3 triliun terhadap ekonomi global dan menciptakan 43 juta lapangan kerja. ASEAN, dengan sembilan negara pesisirnya yang kaya akan sumber daya kelautan, berada dalam posisi strategis untuk memimpin transformasi ini.
Dengan meningkatnya kesadaran terhadap ketahanan pangan, netralitas karbon, zero plastic waste, serta percepatan digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI), saat ini adalah momentum yang tepat untuk berinvestasi dalam ekonomi biru. Para peserta akan mendapatkan wawasan eksklusif tentang sektor berpotensi tinggi ini dan turut membentuk masa depan ekonomi kelautan dan air tawar yang berkelanjutan di ASEAN.
Bagi inovator, bisnis, impact investor, dan pemimpin industri, acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, acara ini adalah bagian dari gerakan untuk membangun ekonomi ASEAN yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya biru secara bertanggung jawab dan inovatif. Daftarkan diri Anda sekarang dan jadilah yang pertama menemukan inovasi yang akan mengubah industri.
🔗 Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, kunjungi:
https://www.undp.org/indonesia/asean-blue-innovation-challenge