/ Peduli Lingkungan, BRI Gelar Pelatihan Optimalisasi Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomi Berbasis Masyarakat
Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) bekerjasama dengan Wasteforchange menyelenggarakan Pelatihan Desa dengan tema "Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomi Berbasis Masyarakat". Program tematik yang diberikan kepada desa binaan BRI atau dikenal dengan desa BRILiaN ini merupakan program berkelanjutan yang sudah berjalan dari bulan Juni tahun ini. Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI, M. Candra Utama mengatakan tujuan dari pelatihan ini untuk memberikan edukasi dan keterampilan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab serta menciptakan nilai ekonomi dari sampah. Dalam pelaksanaan program diawali oleh penyampaian dari Narasumber pertama yaitu Albert Magnus Dana Suherman, Senior Project Executive di Waste4Change. Materi yange diberikan adalah dasar-dasar penting terkait pengelolaan sampah, definisi, dan komposisi sampah sebagai landasan utama bagi desa dalam mengelola sampah secara efektif dan memahami masalah sampah akan membantu peserta menemukan solusi yang lebih sesuai dengan karakteristik desa masing-masing. "Permasalahan sampah di Indonesia tidak hanya terbatas pada volume yang besar tetapi juga komposisinya yang beragam, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat untuk setiap jenis sampah," jelasnya. Albert juga memperkenalkan konsep ekonomi melingkar, yang merupakan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dibandingkan sistem konvensional. "Ekonomi melingkar memberikan peluang bagi masyarakat untuk menciptakan nilai dari limbah yang dihasilkan, yang pada akhirnya dapat membantu perekonomian lokal," tambah Albert. Kemudian dilanjutkan dengan Narasumber kedua yaitu Dwi Retnastuti, Praktisi persampahan dan Founder Salam Institute Bandung, membahas pentingnya peran kelembagaan dalam pengelolaan sampah di tingkat desa. Menurut Dwi, pengelolaan sampah yang efektif membutuhkan keterlibatan banyak pihak, termasuk pemerintah desa, koperasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan komunitas lokal. "Setiap pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam menciptakan sistem yang berjalan dengan baik, terutama dalam memastikan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk pengelolaan sampah," tutur Dwi. Program pengelolaan sampah ini sejalan dengan aspirasi sustainability BRI, yang juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada goal no. 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Hingga Oktober 2024, Program Desa BRILiaN telah diikuti oleh 3.957 desa yang aktif bergerak, berinisiatif dan berkomitmen untuk maju. Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktek kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis sustainable development goals (SDG’s). ‘‘Program Desa BRILiaN ini merupakan wujud nyata BRI yang terus berkomitmen untuk menciptakan social dan economic value kepada masyarakat. Semoga dapat memberikan kontribusi nyata dan positif bagi kebangkitan Ekonomi Masyarakat Desa”, pungkas Candra.