/ AI dalam Marketing: Dari Efisiensi hingga Personalisasi Pelanggan
Jakarta, 17 Mei 2025 – Artificial Intelligence (AI) kini menjadi pilar utama dalam transformasi strategi pemasaran global, termasuk di Indonesia. Data dari MMA Global Indonesia mengungkapkan bahwa 38% pemasar di Tanah Air masih berada dalam tahap eksperimental terkait AI, sementara hanya 16% yang telah sepenuhnya mengintegrasikannya.
Menyadari pentingnya tren ini, BINUS University dan BINUS Business School berkolaborasi dengan Marketing Enthusiast Community (MEC) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjembatani mahasiswa dengan dunia industri melalui acara MEC Meetup bertajuk "AI for Marketers" yang diadakan pada Jumat, 17 Mei 2025, pukul 09.00 WIB di kampus BINUS FX Sudirman.
BINUS University bersama BINUS Business School turut mendukung pelaksanaan acara ini bagi para mahasiswa agar mampu memperluas pengetahuan mereka tentang peran AI dalam pemasaran modern sekaligus mempererat hubungan mereka dengan para profesional industri. Sebagai institusi pendidikan yang berfokus pada Fostering and Empowering the Nation, BINUS
menempatkan acara ini sebagai wadah berbagi wawasan praktis yang akan mendukung kesiapan karier mahasiswa di masa depan.
Dalam sesi pembuka, peserta mendapatkan gambaran mendalam tentang perkembangan terkini penggunaan AI dalam pemasaran, mulai dari peningkatan efisiensi operasional, personalisasi konten, hingga penguatan strategi pertumbuhan bisnis berbasis data. Acara diskusi juga akan menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan besar di Indonesia memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mendekatkan layanan mereka kepada konsumen.
Selain sesi talkshow, acara ini juga menyediakan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi langsung dengan para pembicara melalui sesi networking, yang bertujuan memperluas jaringan profesional mahasiswa dalam bidang pemasaran berbasis teknologi.
Pak Untung, Chief Marketing Officer BIENSI FESYENINDO yang memegang merek fashion ternama Charles & Keith serta Pedro, menyampaikan pentingnya memahami integrasi AI dalam strategi pemasaran saat ini.
"AI bukan sekadar alat, melainkan mitra strategis dalam membangun pengalaman pelanggan yang lebih relevan dan berdampak," ungkapnya.
Senada dengan itu, Windaryatno, Vice President of Marketing & Growth LinkAja, menekankan bahwa adopsi AI bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan dalam menghadapi persaingan pasar.
"Data yang dikumpulkan dan diolah melalui AI membantu kami mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat, sehingga mampu memberikan layanan yang lebih personal kepada pengguna," jelas Windaryatno.
Ketua dan Founder Marketing Enthusiast Community (MEC), Glenn Karela, CPM (Asia), juga menegaskan tujuan utama dari penyelenggaraan acara ini. "Melalui MEC Meetup, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengembangkan koneksi nyata dengan praktisi industri, sehingga lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja," ujarnya.
Perwakilan BINUS University Aldridge Christian Seubelan turut menyampaikan harapannya terhadap acara ini. "Kami berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri, agar mahasiswa BINUS dapat menjadi talenta unggul yang relevan dengan kebutuhan pasar global, khususnya dalam era transformasi digital yang semakin dinamis," terang pihak BINUS University.
Dengan menghadirkan narasumber berpengalaman dari berbagai sektor industri, MEC Meetup: "AI for Marketers" diharapkan menjadi jembatan efektif antara teori akademik dan aplikasi praktis di lapangan, sejalan dengan misi BINUS University dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi di era digital.