/ Delegasi Indonesia Hadiri Positive Hack Camp 2025 di Moskow
Indonesia hadir sebagai negara yang mengirimkan jumlah partisipan terbanyak, sekaligus menegaskan komitmen serius bangsa ini dalam membina talenta muda di bidang keamanan siber melalui kolaborasi global. Mahasiswa dan dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir mewakili Indonesia dalam pelatihan selama dua minggu tersebut.
Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), turut hadir untuk memberikan kata sambutan. Kehadiran Prof. Nuh yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika bersama beberapa delegasi akademik Indonesia lainnya, mencerminkan komitmen kerjasama Indonesia dengan Positive Technologies yang semakin kuat dalam pengembangan keamanan siber, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Delegasi akademik Indonesia yang hadir dalam upacara pembukaan antara lain:
· Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D., Ketua LPT PBNU dan Ketua MWA Universitas Terbuka (UT)
· Dr.rer.pol. M. Faishal Aminuddin, S.S., M.Si., Wakil Ketua LPT PBNU dan Wakil Dekan FISIP Universitas Brawijaya
· Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc., Ketua Senat Akademik ITS
· Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si., Ketua Senat Akademik UT
Kehadiaran para duta besar dari berbagai negara seperti Vinay Kumar (India), Jose Tavares (Indonesia), Kazem Jalali (Iran), dan Herbert Addy‑Nettey (Ghana) — menunjukkan dukungan internasional yang kuat terhadap pendidikan keamanan siber.
Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia menyampaikan:
“Kehadiran Anda hari ini mencerminkan komitmen yang semakin kuat dari institusi akademik dan kebijakan kita dalam memajukan keamanan siber di Indonesia dan di tingkat global… Positive Hack Camp bukan sekadar program pelatihan — ini adalah wadah pertukaran pengetahuan yang bermakna, yang mendorong inovasi dan memperkuat ketahanan digital kita secara kolektif.”
Para peserta mengikuti berbagai bentuk pelatihan intensif, antara lain:
• Ethical hacking labs
• Scenario-based exercises dalam network scanning, social engineering, dan web application security
• Workshops mengenai cyber ethics dan global best practices
Program ini diselenggarakan atas kerja sama antara Positive Education, CyberEd, dan Cyberus Foundation, serta dilengkapi dengan berbagai kegiatan budaya yang memperkuat pertukaran lintas budaya dan membangun jejaring profesional berskala global.
“Indonesia meyakini bahwa keamanan siber adalah fondasi kedaulatan digital,” tambah Duta Besar. “Semakin banyak kita berkolaborasi lintas negara, semakin tangguh kita — bukan hanya sebagai bangsa, tetapi sebagai komunitas global.”
Positive Hack Camp 2025 yang berlangsung hingga 10 Agustus merupakan bagian dari rangkaian Positive Hack Days cyberfestival di Moskow.