/ Terra Drone Indonesia Kembali Dipercaya Lakukan Survey Garis Pantai Prioritas untuk Badan Informasi Geospasial (BIG)
Terra Drone Indonesia, perusahaan pemanfaatan teknologi drone, kembali dipercaya untuk mengerjakan proyek survei garis pantai prioritas untuk Badan Informasi Geospasial (BIG), lembaga pelaksana tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial. Pekerjaan kali ini dilakukan di garis pantai wilayah Nusa Tenggara Timur sepanjang 1.715 km. Sebelumnya, di tahun 2022 Terra Drone Indonesia juga pernah melakukan pekerjaan survei garis pantai sepanjang 1.080 km di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan Kepulauan Riau.
Survei garis pantai ini dilakukan mulai dari Agustus hingga Desember 2023. Berbeda dengan survei sebelumnya, survei kali ini menggunakan beberapa peralatan survey udara dan hidrografi seperti drone VTOL Quantum Trinity Pro, drone DJI M300, kamera Sony RX1RII, kamera Zensume P1 dan SBES Odom MKIII. Kombinasi teknologi tersebut membantu penyelesaian pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Survei ini dilakukan bertujuan untuk menyediakan berbagai data antara lain Orthophoto dan DSM dari Garis pantai. Terra Drone Indonesia berhasil mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan akurat dan sesuai standar BIG.
Michael Wishnu Wardana mengungkapkan “Dengan menggunakan teknologi drone sebagai alat utama, tim berhasil mengumpulkan data yang sangat dibutuhkan dengan efisiensi yang tinggi. Proyek ini menunjukkan komitmen Terra Drone Indonesia untuk menyediakan data geospasial yang akurat dan relevan bagi kepentingan pemerintah dan masyarakat.”
Garis pantai tidak sekedar menggambarkan batas fisik tapi juga simbol kedaulatan dan salah satu unsur utama dalam perencanaan pembangunan di wilayah pesisir, serta penentuan batas administrasi suatu wilayah. Pemetaan garis pantai yang akurat memainkan peranan penting dalam masalah hukum, kedaulatan, penataan ruang, dan kewilayahan. Keberhasilan proyek ini sekali lagi menegaskan peran krusial teknologi drone dalam survei dan pemetaan lingkungan yang efisien dan efektif.
Selain itu, melalui pekerjaan ini juga menandai kemampuan tim dalam menangani proyek dengan berbagai skala, serta fleksibilitasnya dalam beradaptasi dengan kondisi geografis dan cuaca yang beragam. Meskipun dihadapkan dengan tantangan unik, seperti kondisi geografis yang sulit diakses, tim berhasil mengatasinya dengan pengalaman dan teknologi terkini.