/ Kebakaran Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Jakarta, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik
Sebuah kebakaran besar terjadi di kawasan padat penduduk Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis dini hari. Kebakaran ini diduga disebabkan oleh arus pendek listrik (korsleting), yang menghanguskan beberapa rumah dan menimbulkan kerugian besar.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 02.40 WIB di Jalan Administrasi II, Petamburan, Tanah Abang. Kepala Suku Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Asril Rizal, menyatakan bahwa api pertama kali terlihat di lantai dua rumah milik warga bernama Bapak Ferdi. Salah satu warga yang melihat api langsung melapor ke petugas pemadam kebakaran.
Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik, yang mengakibatkan api cepat membesar di area rumah yang padat penduduk. Petugas pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi pada pukul 02.45 WIB, dan mulai bekerja segera setelahnya. Sebanyak 22 unit mobil pemadam kebakaran dan 110 petugas dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah bekerja keras, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.13 WIB. Kebakaran ini menghanguskan area seluas 270 meter persegi.
Kebakaran ini berdampak pada 15 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 80 orang yang tinggal di rumah tersebut. Kerugian material akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp379 juta.
Kebakaran yang terjadi dekat dengan jalur kereta api antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang sempat mengganggu perjalanan kereta api. Beberapa kereta terhambat karena lokasi kebakaran yang sangat dekat dengan jalur kereta. Namun, setelah pemadaman selesai, perjalanan kereta api dapat dilanjutkan meskipun dengan kecepatan terbatas.
Kebakaran ini mengingatkan kita semua akan pentingnya memeriksa instalasi listrik secara rutin, terutama di kawasan yang padat penduduk seperti Tanah Abang. Korsleting listrik adalah penyebab utama kebakaran di banyak rumah, dan risiko ini semakin tinggi jika perawatan instalasi listrik tidak dilakukan dengan baik.
Oleh karena itu, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi kelistrikan di rumah masing-masing. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan edukasi keselamatan kebakaran agar warga semakin sadar akan pentingnya langkah pencegahan kebakaran.
Untuk meningkatkan keamanan di rumah, terutama di daerah padat penduduk seperti Tanah Abang, memiliki alat pemadam api ringan (APAR) adalah langkah preventif yang sangat penting. Salah satu produk yang dapat dipertimbangkan adalah evomab APAR 3KG / 5KG Dry Chemical Powder.
Keunggulan evomab APAR
•Tersertifikasi dan Lulus Uji Pemadam Kebakaran: Alat ini sudah teruji untuk memadamkan api.
•Waktu Semprot 15 Detik: Memberikan cukup waktu untuk memadamkan api sebelum meluas.
•Jarak Semprot 3-12 Meter: Memungkinkan pemadaman api dari jarak yang aman.
•Mudah Digunakan: Didesain agar siapa saja bisa menggunakannya dengan mudah.
•Indikator Tekanan: Memudahkan pengecekan kondisi alat.
•Dapat Diisi Ulang: APAR ini bisa diisi ulang sehingga lebih hemat.
Kategori Kelas Pemadam
•Kelas A: Untuk benda padat seperti kayu, kertas, kain, plastik, dll.
•Kelas B: Untuk benda cair seperti bensin, solar, cat, dan tinner.
•Kelas C: Untuk perangkat elektronik seperti peralatan rumah tangga, kabel, dan perangkat listrik.
Paket yang Tersedia
1. Tabung APAR + Foam + Nitrogen
2. Pressure Gate
3. Selang Dalam dan Luar
4. Belt dan Leher Tabung
5. Fire Extinguisher Holder
6. Safety Tag
7. Keterangan Refill
Peringatan: APAR ini hanya dapat dikirim melalui layanan Anteraja Sameday atau GOJEK/Grab Instant. Masa kedaluwarsa produk ini adalah 2 tahun, karena setelah itu bubuk pemadam dapat berubah menjadi padat dan kurang efektif.
Untuk mencegah kebakaran serupa di masa depan, pemerintah akan memperkuat program pencegahan kebakaran dengan meningkatkan pemeliharaan instalasi listrik di kawasan padat penduduk dan memberikan pelatihan keselamatan kepada warga.
Diharapkan dengan adanya perhatian lebih terhadap keselamatan kelistrikan dan upaya preventif, kejadian seperti yang terjadi di Tanah Abang dapat dihindari. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan selalu memeriksa kelayakan instalasi listrik di rumah mereka agar tidak terjadi kecelakaan yang merugikan.