/ “Karina”, Fitur AI pertama untuk Kreator Indonesia, sudah tersedia di KaryaKarsa
Jakarta, Mei 2023 - Seorang penulis perlu konsisten agar bisa produktif berkarya. Namun, terkadang dalam proses menulis ada beberapa tantangan seperti kesulitan mencari ide, bingung membuat karakter penokohan, atau terkendala dalam membuat kerangka tulisan.
Menjawab tantangan para kreator seputar berkarya tersebut, KaryaKarsa, rumah bagi para storyteller (pencerita), menjadi platform pertama di Indonesia yang meluncurkan fitur asisten penulis, Karina. Berbasis API ChatGPT, fitur Karina sudah bisa digunakan para kreator storyteller melalui KaryaKarsa versi web dan Android (iOS dalam tahap pengembangan).
Fitur Karina dirilis agar penulis bisa terbantu untuk mendapat ide membuat cerita, mengembangkan alur cerita, hingga menguatkan karakter penokohan dalam cerita dengan basis kecanggihan artificial intelligence (AI). "Perkenalkan fitur terbaru di KaryaKarsa yaitu “Karina: Teman Cari Ide”. Fitur ini tidak akan menuliskan cerita bagi para kreator, tetapi hanya membantu agar penulis bisa semakin produktif menghasilkan karya," ujar Ario Tamat, CEO KaryaKarsa.
Lebih lanjut, Ario menjelaskan bahwa roadmap fitur ini telah ada sejak 2022, tapi baru dikembangkan pada awal Maret 2023 dan kini sudah bisa digunakan para kreator sejak April 2023.
Kehadiran fitur Karina ini juga menepis ketakutan kreator jika keberadaan penulis terancam dengan kehadiran fitur berbasis AI. Fitur Karina telah membuktikan bahwa kecanggihan AI justru bisa membantu proses kreatif kreator. Lebih lanjut, fitur Karina membawa KaryaKarsa menjadi salah satu platform yang turut mewarnai tren penggunaan AI di Indonesia. KaryaKarsa bergerak cepat mengembangkan fitur berbasis AI agar para kreator bisa menggunakan dan mendapat manfaat dari teknologi terbaru dalam proses berkarya.
Sejak awal dikembangkan, fitur Karina memang didesain agar mudah dipelajari dan digunakan. Kreator akan merasa seperti sedang mengirim pesan untuk bertanya pada teman.
“Keunggulan utama dari fitur Karina ini [adalah] kreator bisa bertanya apa saja seputar proses berkarya, dan Karina pasti akan menjawab. Mulai dari pertanyaan umum seperti latar tempat yang unik dan romantis dan alur cerita plot twist untuk kisah horor, sampai yang mendetail seperti ide sifat atau karakter tokoh laki-laki SMA di Bandung, misalnya,” ujar Ario.
Jika bingung mencari pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan pada Karina, Ario mengatakan bahwa di dalam fitur sudah tersedia template pertanyaan yang bisa digunakan. Setelah menemukan ide-ide yang cocok dari Karina untuk diterapkan ke cerita, maka kreator bisa menyimpan ide-ide tersebut dengan jumlah maksimal hingga 15 ide. Jadi, ide-ide yang didapat tidak akan hilang dan sewaktu-waktu bisa dibaca kembali sesuai kebutuhan.
Keunggulan lain dari fitur Karina adalah bisa diakses kapan saja, di mana saja. Hal ini bisa memenuhi kebutuhan para kreator yang mungkin baru aktif berkarya pada malam hari atau punya kebutuhan cari ide ketika sedang ada di luar rumah.
Untuk mengakses fitur Karina, kreator hanya perlu membayar 50 Kakoin (KaryaKarsa Koin) atau setara Rp5.000 per satu prompt atau perintah. Meskipun terbilang murah, Ario mengaku dalam waktu dekat akan memberi penawaran diskon khusus bagi para kreator yang mau menggunakan fitur ini.
Terkait proses top up saldo Kakoin, kreator punya banyak cara karena terdapat 19 metode pembayaran. Mulai dari menggunakan e-wallet, transfer bank, pengisian lewat minimarket terdekat, QRIS, sampai dengan pulsa.
Fitur Karina ini baru hadir dalam versi pertamanya. “Saat ini tim KaryaKarsa sedang menyiapkan berbagai rangkaian fitur tambahan untuk Karina. Oleh sebab itu, perlu feedback dari teman-teman kreator agar fitur-fitur yang ditambahkan bisa menjawab tantangan para kreator,” ujar Ario mengingatkan.
KaryaKarsa percaya untuk bisa produktif menghasilkan cerita, penulis perlu ditunjang dengan fitur-fitur yang mumpuni. Dengan demikian, KaryaKarsa terus berusaha mengembangkan berbagai fitur yang telah melalui proses riset agar bisa memenuhi kebutuhan para kreator storyteller.
Pada akhirnya, karya-karya yang dihasilkan tidak hanya berpotensi mendatangkan dukungan langsung, tetapi juga berpotensi besar untuk diadaptasi menjadi bentuk karya lain seperti audio series, film, series OTT, dll.***