/ Alasan Kenapa Kamu Harus Beralih ke Sabun Mandi non SLS
Selama bertahun-tahun, kebiasaan mandi dipenuhi dengan busa melimpah yang memberi kesan “bersih total”. Namun, seiring berkembangnya kesadaran konsumen, semakin banyak yang mulai bertanya: apakah bersih harus selalu terasa kering dan tertarik?
Di sinilah sabun mandi non SLS hadir sebagai alternatif. Tapi lebih dari sekadar tren, pilihan ini menjadi bagian dari pergeseran menuju perawatan kulit yang lebih lembut, sadar bahan, dan minim risiko iritasi.
Sabun mandi non SLS adalah sabun yang tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS), bahan sintetis yang umum digunakan dalam sabun, sampo, dan pasta gigi untuk menghasilkan busa. Walaupun efektif sebagai pembersih, SLS dikenal bersifat keras terhadap kulit, terutama jika digunakan rutin.
Dalam studi tahun 2015 yang diterbitkan di International Journal of Toxicology, SLS terbukti dapat merusak lapisan pelindung kulit (stratum corneum) setelah penggunaan berulang, memicu kekeringan dan iritasi.
Kulit bukan hanya lapisan luar tubuh, tapi juga bagian dari sistem kekebalan. Ia bekerja sebagai penghalang terhadap bakteri, polusi, dan iritan. Lapisan pelindung kulit terdiri dari lipid alami yang menjaga kelembapan dan elastisitas.
Saat kita menggunakan sabun keras, lipid ini ikut terkikis. Akibatnya, kulit bisa kehilangan kelembapannya, terasa perih, mudah gatal, dan lebih rentan terhadap masalah seperti eksim atau dermatitis.
Dengan memilih sabun mandi non SLS, kita membantu kulit mempertahankan perlindungan alaminya.
Kecenderungan global dalam industri perawatan tubuh menunjukkan bahwa konsumen makin sadar bahan. Menurut laporan dari Grand View Research (2022), pasar produk perawatan pribadi alami diproyeksikan tumbuh sebesar 8,6% per tahun hingga 2030.
Peningkatan ini didorong oleh permintaan terhadap produk bebas paraben, sulfat, dan pewarna sintetis. Sabun mandi non SLS menjadi bagian dari kategori ini, dengan formula yang umumnya menggunakan bahan-bahan alami dan biodegradable, seperti:
1. Minyak zaitun (melembapkan dan kaya antioksidan)
2. Minyak kelapa (mengandung asam laurat yang memiliki sifat antimikroba alami)
3. Castile soap base (sabun alami dari minyak nabati tanpa surfaktan sintetis)
Rutin menggunakan sabun mandi non sls akan memberikan manfaat berikut:
Tanpa surfaktan keras, sabun non SLS tidak mengganggu keseimbangan lipid alami kulit. Ini membantu mempertahankan kelembapan dan mencegah rasa kaku atau tertarik setelah mandi.
Formulanya yang ringan cocok untuk kulit sensitif, termasuk bayi, lansia, atau mereka yang punya riwayat alergi kulit. Tak heran, banyak sabun non SLS yang juga bebas pewangi dan pewarna buatan.
Penelitian dari Frontiers in Microbiology (2020) menunjukkan bahwa microbiome kulit, kumpulan bakteri baik di permukaan kulit, berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Sabun dengan bahan kimia keras bisa mengganggu mikrobioma ini. Sabun alami tanpa SLS lebih cenderung mendukung keberagaman mikroba sehat.
SLS sulit terurai dan dapat mencemari air ketika dibuang melalui saluran pembuangan. Sebaliknya, sabun non SLS biasanya dibuat dari bahan tumbuhan dan lebih mudah terurai, sehingga mengurangi dampak lingkungan.
Perlu disadari, busa bukan penentu utama kebersihan. Banyak orang masih merasa ragu beralih karena sabun non SLS cenderung menghasilkan busa yang lebih sedikit. Padahal, sabun tetap bekerja membersihkan kotoran dan minyak, hanya dengan cara yang lebih lembut.
Faktanya, dalam uji laboratorium terhadap pembersih kulit, efektivitas tidak hanya diukur dari busa, tapi dari kemampuan mengikat dan mengangkat partikel kotoran tanpa merusak kulit.
Kalau kamu tertarik mencoba, berikut beberapa hal yang bisa kamu perhatikan saat memilih produk:
1. Baca label bahan aktif: hindari SLS, SLES, atau surfaktan sintetis lainnya
2. Pilih sabun berbahan dasar minyak nabati seperti kelapa, zaitun, atau castor
3. Perhatikan tambahan bahan alami seperti aloe vera, madu, atau essential oils
4. Pertimbangkan produsen lokal yang mendukung etika produksi dan ramah lingkungan
Sebagai referensi, kamu bisa melihat pilihan sabun alami dari Flos Aurum, brand yang menghadirkan produk berbasis tumbuhan tanpa SLS, serta mendukung pendekatan perawatan kulit yang lebih berkelanjutan.