/ HUT ke-80 KAI: KA Cut Meutia, Layanan KA Perintis di Ujung Barat Indonesia yang Semakin Melayani
Tahukah kamu kalau di ujung barat Indonesia ada layanan kereta api yang masih setia hadir untuk masyarakat? Namanya KA Cut Meutia, kereta perintis yang beroperasi di Aceh sejak diresmikan pada 3 November 2016. Hadir dengan rangkaian Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) buatan anak bangsa dari PT INKA, KA ini menjadi potret hadirnya semangat perkeretaapian hingga ke Provinsi paling barat Nusantara.
Sejak Januari hingga Agustus 2025, KA Cut Meutia telah melayani 30.527 pelanggan dengan okupansi tertinggi pada Februari, yakni 8.291 pelanggan. Dalam periode yang sama, kereta ini telah menempuh 1.944 frekuensi perjalanan. Dengan tarif terjangkau hanya Rp2.000, KA Cut Meutia membuka akses transportasi masyarakat yang praktis dan ekonomis.
“KA Cut Meutia hadir sebagai transportasi andalan masyarakat sekaligus pintu menuju pengalaman wisata yang khas di Aceh. Dari balik jendela kereta, pelanggan dapat menikmati panorama pantai seperti Pantai Mulia, Pantai Curah, hingga Pantai Krueng Mane. Inilah wujud layanan Semakin Melayani di HUT ke-80 KAI, menghadirkan perjalanan singkat yang penuh cerita dan memperkaya pengalaman berwisata bagi masyarakat di sana,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
KA Cut Meutia melayani 8 perjalanan pulang-pergi per hari, dengan kapasitas 144 tempat duduk. Rutenya membentang dari Stasiun Krueng Geukueh hingga Stasiun Kutablang di Kabupaten Bireuen, menjadikan Kutablang sebagai stasiun paling barat di Indonesia saat ini. Awalnya, kereta ini hanya melayani rute Krueng Geukueh – Bungkaih – Krueng Mane sejauh 11,5 km. Namun sejak Juni 2023, lintasan diperpanjang hingga 21,4 km, sekaligus menambah manfaat bagi masyarakat sekitar.
Lebih dari sekadar transportasi, nama KA Cut Meutia juga menyimpan makna historis. Cut Nyak Meutia adalah pahlawan perempuan asal Aceh yang gigih melawan penjajahan. Di Aceh Utara, terdapat Rumah Cut Meutia yang kini menjadi museum dan situs sejarah, tempat generasi muda belajar tentang perjuangannya.
“KA Cut Meutia membuktikan bahwa layanan kereta api bisa hadir hingga ke provinsi paling barat Nusantara. Perjalanan singkatnya tidak hanya menghubungkan stasiun, tapi juga menghadirkan pengalaman wisata dan napak tilas sejarah Aceh. Inilah semangat Semakin Melayani yang KAI rayakan di HUT ke-80, menjaga konektivitas sekaligus menghidupkan budaya lokal,” tutup Anne.
Hadirnya KA Cut Meutia di ujung barat Nusantara menunjukkan bahwa setiap rel menyimpan cerita. Perjalanan singkatnya menyingkap keindahan pantai, jejak sejarah, dan semangat kebersamaan. Di usia ke-80, KAI terus menghadirkan layanan yang mengajak masyarakat menjelajah negeri dengan rasa nyaman, terjangkau, dan penuh makna.