Indonesia
Raise It With Press Release
TechnologyCommerce / LifestyleFood / BeverageEducationReal Estate / Architecture
Garansi Publikasi di 100 Media Hanya Rp499k atau Uang Kembali. Dapatkan Sekarang!
Try it >>
press release

/ Tether Berisiko Jual Bitcoin Besar-Besaran, Apa Dampaknya ke Pasar?

Tether Berisiko Jual Bitcoin Besar-Besaran, Apa Dampaknya ke Pasar?

Palapa
preview

Penerbit stablecoin USDT, Tether, berpotensi menghadapi tantangan besar jika aturan baru tentang stablecoin di Amerika Serikat disahkan. Menurut laporan terbaru dari bank investasi JPMorgan, Tether mungkin perlu menjual sebagian cadangannya, termasuk Bitcoin, agar tetap mematuhi regulasi tersebut.

Regulasi Baru yang Bisa Mengubah Aturan Main Stablecoin

Pemerintah AS sedang mempertimbangkan dua rancangan undang-undang untuk mengatur stablecoin:

GENIUS Act – Regulasi federal untuk stablecoin dengan kapitalisasi pasar lebih dari $10 miliar. Regulasi di tingkat negara bagian tetap diperbolehkan jika sesuai dengan aturan federal.

STABLE Act – Mengusulkan agar stablecoin hanya diatur oleh negara bagian, tanpa perlu mengikuti aturan federal.

Menurut analis JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou, persyaratan cadangan yang ditetapkan dalam STABLE Act lebih ketat. Stablecoin hanya diperbolehkan menyimpan cadangan dalam bentuk deposito yang diasuransikan, obligasi pemerintah AS (U.S. T-bills), repo jangka pendek dari Departemen Keuangan, dan cadangan bank sentral.

RUU SENAT juga mengizinkan penggunaan dana pasar uang (money market funds) dan reverse repos, tetapi tetap mewajibkan cadangan hanya dalam bentuk aset berkualitas tinggi dan likuid.

Bagaimana Dampaknya ke Tether?

Saat ini, USDT adalah pemimpin pasar stablecoin dengan pangsa sekitar 60%, dan memiliki kapitalisasi pasar sekitar $142 miliar. 

Namun, laporan JPMorgan menyoroti bahwa cadangan Tether hanya 66% sesuai dengan persyaratan STABLE Act dan 83% sesuai dengan persyaratan GENIUS Act, berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut.

Selain itu, JPMorgan mencatat bahwa tingkat kepatuhan Tether terhadap aturan cadangan mengalami penurunan sejak pertengahan tahun lalu, seiring dengan meningkatnya pasokan stablecoin.

Jika regulasi baru ini disahkan, Tether harus mengganti aset yang tidak memenuhi persyaratan dengan aset yang sesuai, yang berarti mereka mungkin harus menjual sebagian aset non-kompatibel seperti logam mulia, Bitcoin, surat utang korporasi, pinjaman beragunan, dan investasi lainnya untuk membeli aset yang memenuhi syarat seperti obligasi pemerintah AS (T-bills).

Apa Kata Tether?

Tether mengaku sedang memantau perkembangan aturan ini dan aktif berdiskusi dengan regulator. 

Perusahaan juga menegaskan bahwa meskipun harus menyesuaikan diri, mereka masih memiliki cadangan ekuitas lebih dari $20 miliar dalam bentuk aset yang sangat likuid dan menghasilkan lebih dari $1,2 miliar keuntungan per kuartal dari obligasi pemerintah AS.

Bahkan, CEO Tether, Paolo Ardoino, menanggapi laporan ini dengan santai. Melalui cuitannya di platform X (Twitter), ia menyindir analis JPMorgan dengan mengatakan, "Mereka cuma iri karena tidak punya Bitcoin."

Kesimpulan

Jika aturan baru ini benar-benar diterapkan, Tether harus melakukan penyesuaian besar-besaran terhadap cadangan asetnya untuk tetap bisa beroperasi sesuai regulasi. Meski demikian, mereka tampaknya cukup percaya diri bahwa adaptasi ini bisa dilakukan dengan mudah. 

Bagi kamu yang ingin tetap berinvestasi di stablecoin atau aset kripto lainnya tanpa ribet, Bittime adalah pilihan yang tepat! Sebagai aplikasi jual beli kripto di Indonesia, Bittime menyediakan transaksi kripto yang aman, cepat, dan mudah digunakan, baik untuk pemula maupun trader berpengalaman. Jadi, tunggu apalagi, segera daftar Bittime dan mnikmati kemudahan bertransaksi aset kripto!

About Palapa
Palapa melalui PT Global Karya Wisesa adalah perusahaan berbasis teknologi di garis depan inovasi blockchain dan aset kripto. Palapa memiliki visi mendorong adopsi dan pemanfaatan teknologi blockchain secara luas dengan menciptakan ekosistem yang mudah dan berfokus pada pengguna. Token Palapa (PLPA) sudah resmi terdaftar oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dimana token Palapa telah masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini. PLPA dibangun menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20. Seperti diketahui, Ethereum menyediakan platform yang kuat dan aman untuk perilisan dan pengelolaan token dengan memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.
Contact
Rican

Categories
Cryptocurrency

Other Press Release
Cryptocurrency
Mengulik Grok AI Terbaru dari Elon Musk, Diklaim Lebih Canggih dari OpenAI & DeepSeek!
Palapa
Feb 21, 2025

Cryptocurrency
Siapa Dalang di Balik Libra Meme Coin Milei? Ini Faktanya!
Palapa
Feb 20, 2025

Cryptocurrency
Harga Solana Turun 60 Persen Sejak Januari, Ini Fakta Mengejutkan di Baliknya!
Palapa
Feb 19, 2025

Blockchain / Web3
Bittime dan Palapa Umumkan Strategi Burn 80% Suplai Token Palapa ($PLPA) dalam 2 Tahun
Palapa
Feb 17, 2025

Cryptocurrency
Pi Network: Apa Itu, Kapan Listing, dan Seberapa Besar Potensinya?
Palapa
Feb 13, 2025

Cryptocurrency
Mengulik Fitur Terbaru Hamster Kombat GameDev Heroes
Palapa
Feb 12, 2025

Cryptocurrency
Altcoin Season vs Bitcoin Season: Kenali Pola dan Tandanya Sebelum Terlambat!
Palapa
Feb 11, 2025

Cryptocurrency
Ingin ke Negara Ramah Kripto? Ini Daftar 10 Lokasi Terbaiknya!
Palapa
Feb 08, 2025

Cryptocurrency
5 Altcoin Favorit Trader di Februari, Simak Analisanya!
Palapa
Feb 07, 2025

Cryptocurrency
Meme Coin Trump Official Tuai Kontroversi, Publik Tuntut Investigasi Hukum
Palapa
Feb 06, 2025

Cryptocurrency
Saat Bitcoin Lesu, 3 Crypto Ini Punya Potensi Menguat!
Palapa
Feb 04, 2025

Cryptocurrency
Ripple Lepas 400 Juta XRP ke Pasar, Apakah Ini Sinyal Bullish atau Bearish?
Palapa
Feb 03, 2025

Blockchain / Web3
Persaingan AI Makin Seru, Alibaba Kenalkan Qwen 2.5-Max sebagai Penantang DeepSeek
Palapa
Feb 01, 2025

Cryptocurrency
Mengungkap Pemegang XRP Terbesar di Dunia – Siapa Mereka?
Palapa
Jan 31, 2025

Cryptocurrency
BONK, DOGE, TRUMP: Kandidat ETF Meme Coin 2025 yang Siap Mengguncang Pasar
Palapa
Jan 30, 2025

Cryptocurrency
Waspada! Token Scam Bermunculan Seiring Tren DeepSeek AI
Palapa
Jan 29, 2025

Cryptocurrency
Strategi Ripple di AS: Apakah Bitcoin Reserve Jadi Kunci Kemenangan XRP
Palapa
Jan 29, 2025

Cryptocurrency
Siapa Holder XRP Terbanyak? Distribusi Ripple (XRP) yang Perlu Kamu Ketahui
Palapa
Jan 25, 2025

Cryptocurrency
Dampak Investasi Justin Sun pada Harga TRON (TRX) di 2025
Palapa
Jan 24, 2025

Cryptocurrency
Apakah ETF XRP Akan Membuat Harga XRP Meroket? Ini Analisisnya!
Palapa
Jan 23, 2025

Cryptocurrency
Dampak Pelantikan Trump pada Market Crypto: Analisis dan Prediksi
Palapa
Jan 22, 2025

Cryptocurrency
Apa Itu Official Trump (TRUMP)? Kenali Meme Coin Donald Trump yang Sedang Viral!
Palapa
Jan 21, 2025

Cryptocurrency
Solana Pimpin Tren Bullish 2025! Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Investasi?
Palapa
Jan 19, 2025

Cryptocurrency
Perbandingan ETF Bitcoin dan ETF Ethereum, Mana yang Lebih Unggul?
Palapa
Jan 19, 2025

Cryptocurrency
Harga Ethereum 2025: Bisa Naik dari $4.800 ke $8.000
Palapa
Jan 17, 2025

Cryptocurrency
Dogecoin vs Shiba Inu: Siapa yang Akan Menguasai Pasar Meme Coin di 2025?
Palapa
Jan 16, 2025

Cryptocurrency
Jelang Pelantikan Donald Trump, Ini 7 Meme Coin Bertema Trump yang Diprediksi Naik
Palapa
Jan 15, 2025

Cryptocurrency
Solana (SOL) vs Ethereum (ETH), Mana yang Terbaik?
Palapa
Jan 12, 2025

Cryptocurrency
Spekulasi Peluncuran X Money oleh Elon Musk Picu Optimisme di Kalangan Investor Dogecoin
Palapa
Jan 11, 2025

Cryptocurrency
Inilah Alasannya XRP Layak Masuk Watchlist Kripto Anda di 2025
Palapa
Jan 10, 2025

Cryptocurrency
Masuk BRICS, Apa Arti Langkah Indonesia bagi Industri Kripto?
Palapa
Jan 09, 2025

Cryptocurrency
5 Hal yang Membuat PEPE Coin Diprediksi Bakal Jadi Primadona di 2025
Palapa
Jan 03, 2025

Cryptocurrency
Ripple Vs SEC Memanas! Apa Kata John E. Deaton Tentang Masa Depan XRP?
Palapa
Jan 02, 2025

Cryptocurrency
Dogecoin Foundation: Pilar Utama di Balik Kesuksesan Dogecoin
Palapa
Dec 31, 2024

Cryptocurrency
Dari Pepe hingga Shiba Inu: Koin Meme Potensial di Januari 2025
Palapa
Dec 30, 2024

Blockchain / Web3
Jangan Bingung, Ini Perbandingan Dogecoin (DOGE) vs BabyDoge Coin (BABYDOGE)!
Palapa
Dec 29, 2024

Cryptocurrency
Cara Main Crypto untuk Pemula: Tips Mudah Cari Profit
Palapa
Dec 27, 2024

Cryptocurrency
Daftar Token Teratas di XRP Ledger yang Wajib Masuk Watchlist
Palapa
Dec 25, 2024

Cryptocurrency
Apa yang akan Terjadi pada Harga HBAR di 2025? Analisis Harga dan Prospeknya
Palapa
Dec 24, 2024

Cryptocurrency
Apa Itu AI Agents? Rahasia di Balik Cara Kerja Kecerdasan Buatan
Palapa
Dec 23, 2024

Cryptocurrency
Cara Beli Bitcoin di Indonesia: Panduan Sederhana untuk Pemula yang Baru Mulai
Palapa
Dec 22, 2024

Cryptocurrency
Daftar Airdrop Crypto Gratis Akhir 2024: Proyek Memecoin Masih Hype?
Palapa
Dec 21, 2024

Blockchain / Web3
Trading Bitcoin Murah: Panduan Lengkap untuk Pemula
Palapa
Dec 21, 2024

Cryptocurrency
Mengungkap Kolaborasi Hedera (HBAR) dengan 30+ Perusahaan Dunia
Palapa
Dec 20, 2024

Blockchain / Web3
Palapa Optimalkan Literasi Web3, Dukung Perkembangan Ekonomi Kreatif Indonesia
Palapa
Dec 19, 2024

Cryptocurrency
Daftar Negara yang Menjadikan Bitcoin sebagai Aset Cadangan Masa Depan
Palapa
Dec 18, 2024

Blockchain / Web3
Palapa Semarakkan Gelaran Mulung Fest 2024, Bagikan Airdrop Hingga 10.000 $PLPA
Palapa
Dec 17, 2024

Cryptocurrency
Mulai Investasi dengan Modal Kecil? Cek 5 Crypto di Bawah $1 Ini
Palapa
Dec 13, 2024

Cryptocurrency
Dari Nol ke $10B: Ini Kisah Pertumbuhan Market Cap PEPE
Palapa
Dec 12, 2024

Palapa
URL
https://www.palapatoken.id/
Industry
Finance
Weekly Release Ranking
Aug 19, 2024 2024
Sejarah Harga Bitcoin: Perjalanan dari Nol hingga Ribuan Dolar
Palapa
VRITIMES Video
vritimes na euvritimes jpFree consultationManual Ebook IndonesiaPR College