/ Gen Z Kena Blacklist Gara-gara Kerja Seenaknya, Padahal Bisa Jadi Inovator Bisnis
Lagi-lagi, Gen Z viral gara-gara kelakuan beberapa orang yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka.
Saking seringnya terjadi kasus Gen Z kerja tidak becus, baru kerja 3 hari resign tanpa pamit. Kerja semau mereka, dan masih banyak lagi.
Beberapa akun pengusaha membuat video tanggapan yang membahas pengalaman buruk mereka bekerja dengan para Gen Z.
Salah satu video yang viral di TikTok menunjukkan seorang pengusaha yang kesal karena karyawan Gen Z-nya sering absen tanpa alasan jelas. Dia bahkan menyebut bahwa merekrut Gen Z adalah salah satu kesalahan terbesarnya.
Video-video seperti ini menjadi bukti nyata bahwa ada masalah serius dengan etos kerja beberapa Gen Z.
Belum cukup soal kerja, Gen Z kena ulas gara-gara gaya hidup yang hedon. Akibatnya, banyak Gen Z terjerat pinjol sampai dibahas oleh OJK.
Menurut data OJK, pada tahun 2023, jumlah pengguna pinjaman online di Indonesia mencapai 40 juta orang, dan 35% di antaranya adalah Gen Z.
Ini menunjukkan bahwa banyak Gen Z yang terjebak dalam gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka, sehingga berakhir dengan utang yang menumpuk.
Kenapa Gen Z menjadi kaum yang rentan 'bermasalah' ketika kerja?
Beberapa faktornya bisa jadi karena literasi dunia kerja dan daya tahan mental mereka berbeda dengan generasi sebelumnya. Pola asuh orang tua, lingkungan, dan paparan media sosial juga berpengaruh terhadap etika dan kemampuan kerja mereka.
Seorang netizen di Twitter menulis, “Gen Z memang sering dianggap manja, tapi mereka hanya butuh bimbingan dan pemahaman yang lebih dari kita semua”.
Bahkan, Gen Z baru-baru ini masuk dalam kategori generasi yang rawan kena gangguan mental.
Beberapa faktornya adalah sebagai berikut:
1. Tekanan sosial dari media sosial
2. Harapan tinggi dari orang tua dan lingkungan
3. Kurangnya dukungan mental dari lingkungan kerja
4. Ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian masa depan
Banyaknya pemberitaan buruk tentang kinerja Gen Z membuat para Gen Z lain yang hidup dengan cara yang baik ikut kena imbasnya.
Di luar sana, banyak juga Gen Z yang bisa bekerja dengan sangat baik. Bahkan, mereka menjadi inovator, pengusaha muda sukses, dan bisa membangun lapangan kerja bagi banyak orang.
Gen Z tidak selamanya buruk. Bahkan, tidak sedikit pengusaha yang merasa terbantu dengan bekerja bersama karyawan Gen Z.
Yang perlu kita lakukan ketika bekerja dengan karyawan Gen Z adalah menerapkan prinsip memanusiakan manusia.
Baik sebagai owner, HR, atau atasan, jika ingin memaksimalkan potensi para Gen Z, maka harus bisa menemukan strategi manajemen yang tepat.
Salah satu solusinya adalah dengan mengikuti Sekolah HRD Gila bersama Satia Pradana.
Workshop ini menawarkan program pelatihan yang intensif untuk para HR dan pemimpin bisnis, agar bisa memahami dan mengelola karyawan dari berbagai generasi dengan lebih baik.
Satia Pradana, yang merupakan Founder Inspira. Dia adalah sosok yang memiliki pengalaman luas dalam bidang ini dan telah membantu banyak perusahaan meningkatkan produktivitas mereka melalui pendekatan yang inovatif dan manusiawi.
Dengan pemahaman yang lebih baik dan strategi yang tepat, Gen Z bisa menjadi aset berharga bagi perusahaan dan menjadi inovator bisnis masa depan.
Yukk buat bisnismu tumbuh dengan karayawan yang produkti, loyal, dan happy. Ikuti Sekolah HRD Gila, informasi dan pendaftaran hubungi Reny di wa.me/6281392077733
Email: renybisnishack@gmail.com