/ Platform Penyediaan Kebutuhan Kerja secara Closed-loop Pertama untuk membantu para pekerja lepasan dan kerah biru
Pin'J, sebuah perusahaan yang berbasis di Jakarta, telah meluncurkan platform penyediaan kebutuhan kerja secara closed-loop pertama di Indonesia. Platform ini dirancang untuk membantu para pekerja lepasan dan kerah biru dalam memenuhi kebutuhan kerja mereka seperti bensin dan pulsa.
Dengan model closed-loop, Pin'J berharap tidak hanya memberikan fasilitas dan akses ke kebutuhan utama pekerja dalam menjalankan tugasnya, namun juga memberikan akses inklusi finansial dan meningkatkan literasi finansial segment pekerja lepasan dan kerah biru. Ini dilakukan dengan membiasakan mereka untuk menggunakan limit di dalam aplikasi Pin'J hanya untuk barang-barang yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup dan bekerja.
Cynthia, selaku founder Pin'J, mengatakan, "Kami berkomitmen untuk membantu pekerja lepasan dan kerah biru mencapai kestabilan finansial dan keberlanjutan dalam pekerjaan mereka. Dengan platform closed-loop kami, kami berharap dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka dan membantu mereka fokus pada apa yang benar-benar penting."
Pin'J baru-baru ini mendapatkan pendanaan pre-seed dari Antler (Singapore) dan Tenity (Switzerland), yang menunjukkan kepercayaan dan dukungan signifikan dari investor internasional terhadap misi dan visi perusahaan.
Pin'J memahami bahwa pekerja lepasan dan kerah biru seringkali menghadapi tantangan dalam mengakses fasilitas keuangan yang memadai. Oleh karena itu, Pin'J berkomitmen untuk mengisi kekosongan ini dengan menyediakan solusi yang aman, mudah, dan efisien. Pin'J bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang memiliki pekerja lepasan atau kerah biru untuk memfasilitasi pekerja mereka akses ke kebutuhan kerja.
Platform Pin'J dilengkapi dengan fitur keamanan tingkat tinggi untuk memastikan transaksi yang aman dan terpercaya. Selain itu, Pin'J juga menawarkan pelatihan dan edukasi keuangan sebagai bagian dari komitmen Pin'J untuk meningkatkan literasi finansial di kalangan pekerja.