/ Kementerian PU Mengecek Keandalan Bangunan Ponpes Tremas di Pacitan
Langkah peninjauan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memeriksa secara langsung kelayakan bangunan gedung, terutama terkait aspek keandalan dan keselamatan, di lingkungan pesantren di berbagai daerah. Adapun prioritas pengecekan ditujukan pada bangunan-bangunan tua yang usianya lebih dari 100 tahun, memiliki lebih dari 1.000 santri, serta mempunyai bangunan setinggi empat lantai.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan dukungan penuhnya terhadap program ini. Ia telah mengerahkan tim dari jajaran Direktorat Jenderal Cipta Karya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mempercepat proses pemeriksaan.
“Tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya tersebar di seluruh Indonesia, sehingga harapannya kita bisa cepat pengecekannya," tambah Menteri Dody.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, menjelaskan lebih lanjut mengenai agenda kunjungannya.
"Kami dari Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan kunjungan ke ponpes yang ketiga, setelah Jombang dan Kediri. Agenda kami adalah melakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan pondok pesantren, baik asrama, masjid, maupun fasilitas lainnya,” ujar Dirjen Dewi.
Pondok Pesantren Tremas sendiri memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi karena telah berdiri sejak tahun 1820. Dengan usia bangunan yang sudah melebihi dua abad, audit teknis secara menyeluruh menjadi sebuah keharusan untuk menjamin keamanannya.
“Karena usia pondok sudah sangat tua, kami tentu perlu melakukan pengecekan keandalan bangunan secara detail," kata Dirjen Dewi.
Selain berfokus pada pemeriksaan bangunan lama, Kementerian PU juga menyempatkan diri untuk meninjau proyek pembangunan kompleks madrasah baru yang sedang berjalan di kawasan pesantren tersebut. Dirjen Dewi memberikan apresiasinya terhadap pelaksanaan konstruksi yang ia nilai telah memenuhi standar teknis yang berlaku.
“Secara umum pelaksanaan pembangunannya sudah baik. Kaidah-kaidah teknis sudah diterapkan, bahkan pekerja yang terlibat sebagian sudah bersertifikat dan pernah bekerja di proyek jalan tol,” pungkas Dirjen Dewi.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak