/ Bendungan Budong-Budong Dukung Swasembada Pangan, Progres Pembangunan Capai 63,11%
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa kehadiran bendungan ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan air dan pangan. “Bendungan Budong-Budong dirancang tidak hanya untuk mengendalikan banjir dan penyediaan air baku, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian yang tujuannya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Menteri Dody.
Manfaat utama bendungan ini adalah untuk mendukung pengembangan Daerah Irigasi (DI) Budong-Budong seluas 3.047 hektar serta menyediakan air baku sebesar 410 liter/detik. Hal ini akan mengakselerasi pembangunan di Kabupaten Mamuju Tengah, baik untuk pertanian lahan basah maupun berbagai kegiatan industri yang membutuhkan pasokan air andal.
Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Budong-Budong dengan volume tampung efektif 47,25 juta m3 juga memiliki multifungsi sebagai pengendali banjir dan sumber energi hijau. Bendungan ini mampu mereduksi debit banjir hingga 330,87 m3/detik untuk kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa, serta memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,60 MW.
Hingga saat ini, progres konstruksi pembangunan bendungan pertama di Sulawesi Barat ini telah berjalan sesuai target. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju, Tampang, memberikan konteks teknis mengenai lokasi bendungan. "Bendungan Budong-Budong terletak di anak Sungai Salulekbo (anak Sungai Budong-Budong) sepanjang 20,60 km dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA) sebesar 136,77 km²," jelas Tampang.
Konstruksi pembangunan yang dimulai sejak 8 Desember 2020 ini membendung Sungai Salulebbo, yang merupakan anak sungai dari Sungai Budong-Budong. Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah sendiri dilalui tujuh sungai besar yang mengalir dari perbukitan di bagian Timur menuju ke perairan Laut Selat Makassar. Keberadaan bendungan ini akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut untuk kemakmuran masyarakat.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak