/ Kementerian PU Targetkan Pembangunan Jaringan Irigasi Bendungan Pidekso Selesai Desember 2025
Pembangunan jaringan irigasi ini merupakan tindak lanjut langsung atas arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan setiap bendungan yang telah dibangun dapat segera memberikan manfaat nyata bagi sektor pertanian.
Menteri PU Dody Hanggodo, saat meninjau langsung progres pembangunan pada Jumat (26/9/2025), menegaskan komitmen kementeriannya untuk mempercepat proyek tersebut. Menurutnya, Bendungan Pidekso adalah salah satu contoh infrastruktur yang penyambungan jaringannya menjadi prioritas utama.
“Ini salah satu contoh yang dikomentari Bapak Presiden, ada bendungan tapi jaringan irigasinya belum tersambung ke sawah. Untuk Pidekso, kami targetkan pembangunan jaringan primer kanan dan kiri sepanjang total 12 km dapat selesai pada Desember 2025,” ujar Menteri Dody.
Dengan target tersebut, Menteri Dody melanjutkan, air dari bendungan yang memiliki kapasitas tampungan 25 juta meter kubik (m3) itu dapat segera mengaliri sawah seluas sekitar 237 hektare secara optimal. “Ke depan, kami pastikan tidak ada lagi bendungan yang tidak berfungsi mengairi lahan pertanian,” tegas Menteri Dody.
Lebih lanjut, Menteri Dody menekankan bahwa anggaran untuk pembangunan jaringan irigasi merupakan prioritas yang tidak akan mengalami efisiensi atau pemotongan. Sebaliknya, Presiden justru menambah alokasi dana untuk sektor ini demi mencapai dua tujuan utama.
“Presiden justru menambah anggaran untuk irigasi, karena dua tujuan utama adalah mewujudkan swasembada pangan di tengah kondisi geopolitik yang penuh tantangan, dan meningkatkan taraf hidup petani,” tambah Menteri Dody.
Bendungan Pidekso sendiri merupakan bangunan multifungsi yang tidak hanya dirancang untuk irigasi. Dengan luas genangan mencapai 232 hektare, bendungan ini diproyeksikan mampu melayani total lahan sawah seluas 1.493 hektare. Lahan tersebut terdiri dari 1.295 hektare lahan fungsional di Kecamatan Giriwoyo dan Baturetno, serta 198 hektare lahan potensial yang sebelumnya merupakan sawah tadah hujan.
Selain untuk pertanian, bendungan ini juga berfungsi sebagai pemasok air baku bagi warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter per detik. Manfaat lainnya adalah kemampuannya mereduksi debit banjir hingga 11% di wilayah hilir, karena posisinya yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan Sungai Bengawan Solo dan terhubung ke Waduk Gajah Mungkur. Potensi sebagai destinasi wisata baru juga menjadi nilai tambah bagi perekonomian lokal.
Kepala BBWS Bengawan Solo, Gatut Banyuadji menjelaskan bahwa pembangunan DI Pidekso dilakukan secara bertahap. Jaringan ini dirancang untuk menyuplai air hingga ke daerah irigasi eksisting di Kecamatan Giriwoyo dan Baturetno yang berjarak sekitar 30 km dari bendungan.
“Sebelum ada Bendungan Pidekso, petani hanya mengandalkan air hujan atau pompa dari sungai, sehingga rata-rata hanya bisa menanam padi sekali setahun. Setelah bendungan terbangun, petani sudah bisa panen dua kali setahun,” jelas Gatut.
Gatut menambahkan, "Dengan jaringan irigasi teknis yang sedang kita bangun, produktivitas pertanian akan semakin meningkat karena distribusi air bisa menjangkau sawah tadah hujan secara lebih merata."
Pada Tahun Anggaran 2025, fokus pekerjaan jaringan irigasi Bendungan Pidekso meliputi pembangunan Saluran Primer Kanan sepanjang 6,9 km (dari total rencana 12,8 km) dan Saluran Primer Kiri sepanjang 5,8 km (dari total rencana 9,3 km). Selain itu, juga dilakukan rehabilitasi saluran sekunder di beberapa titik, yakni di Kauman (0,588 km), Bulu (1,809 km), Sidorejo (2,305 km), Tegalharjo (2,344 km), dan Danan (1,000 km).
Lingkup pekerjaan teknis lainnya meliputi pembangunan talang, bangunan sadap, bangunan corongan, serta perkuatan saluran untuk memastikan distribusi air berjalan lancar. Proses pembebasan lahan juga terus berjalan, dengan sebagian besar bidang tanah telah tervalidasi.
Dengan percepatan ini, jaringan irigasi DI Pidekso diharapkan segera berfungsi penuh untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Wonogiri.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak