/ Kementerian PU Pertegas Komitmen Membangun Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Pamsimas dan Sanimas
Menteri PU, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa keberlanjutan Pamsimas dan Sanimas merupakan prioritas utama. Menurutnya, program ini adalah wujud nyata kehadiran negara dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat, terutama di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program Pamsimas dan Sanimas adalah bukti nyata kehadiran negara dalam memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi,” ujar Menteri Dody.
Lebih dari sekadar membangun fisik, Menteri Dody menambahkan bahwa pendekatan berbasis masyarakat ini juga menjadi sarana pemberdayaan yang efektif. Keterlibatan warga secara aktif dari tahap perencanaan hingga pengelolaan diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki, sehingga infrastruktur yang terbangun dapat terus berfungsi dalam jangka panjang.
“Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga turut serta dalam perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan. Dengan begitu, rasa memiliki akan tumbuh dan keberlanjutan sistem lebih terjamin,” ungkapnya.
Pada tahun anggaran 2025, komitmen tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan proyek di ratusan titik di seluruh Indonesia. Berdasarkan target pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, program IBM Pamsimas akan dilaksanakan di 299 lokasi, sementara IBM Sanimas menyasar 463 lokasi secara nasional.
Salah satu fokus implementasi program ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana, program Pamsimas menyentuh 3 titik di Kabupaten Sumba Timur, yang mencakup Desa Kayuri, Hanggaroru, dan Tanatuku. Kegiatannya meliputi pembangunan sistem perpipaan, reservoir, pemasangan pompa, hingga sambungan rumah. Kementerian PU menargetkan program ini dapat menambah 174 unit sambungan rumah baru untuk melayani 249 kepala keluarga atau total 1.462 jiwa.
Sementara itu, program Sanimas juga telah berjalan di 14 lokasi yang tersebar di tiga kabupaten di NTT, yaitu Kabupaten Manggarai Barat (5 lokasi), Kabupaten Sumba Timur (8 lokasi), dan Kabupaten Belu (1 lokasi). Kegiatan Sanimas difokuskan pada pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik skala kawasan (SPALD-S) yang terintegrasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Adapun total anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan IBM di Provinsi NTT pada tahun anggaran 2025 adalah sebesar Rp8,54 miliar. Hingga pertengahan September 2025, progres fisik keseluruhan dilaporkan mencapai 13,85% dengan serapan keuangan sebesar 61,35% dan telah menyerap 140 tenaga kerja. Jika dirinci, progres fisik Sanimas telah mencapai 29,4% dengan realisasi keuangan 30,9%, sedangkan Pamsimas mencatatkan progres fisik 3,2% dan keuangan 2,9%.
Menteri Dody optimistis seluruh proyek dapat rampung sesuai jadwal. "Kementerian PU menargetkan seluruh kegiatan Pamsimas dan Sanimas tahun 2025 dapat selesai sesuai jadwal, sehingga masyarakat segera mendapatkan manfaat nyata berupa air bersih, sanitasi sehat, serta lingkungan yang lebih layak huni," tegasnya.
Kementerian PU berharap, pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat Pamsimas dan Sanimas ini tidak hanya meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas warga, tetapi juga menjadi fondasi kuat untuk mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak