/ Pembangunan Bendungan Manikin Untuk Dukung Ketahanan Pangan di Kupang Telah Capai Progres Konstruksi 66 Persen
Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan bahwa pembangunan bendungan Manikin merupakan bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ketahanan air dan pangan nasional. Selain itu, proyek ini juga dirancang untuk berbagai keperluan lainnya, termasuk mereduksi dampak banjir di wilayah sekitarnya.
“Bendungan Manikin dirancang tidak hanya untuk mengendalikan banjir dan penyediaan air baku, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian yang tujuannya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” kata Menteri Dody (23/9/2025).
Proyek pembangunan Bendungan Manikin dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, Parlinggoman Simanungkalit, mengungkapkan, pekerjaan pembangunan Bendungan Manikin telah dimulai sejak tahun 2019, dengan nilai anggaran sebesar Rp2,059 triliun.
Secara teknis, Bendungan Manikin memiliki volume tampung normal sebesar 20,45 juta meter kubik. Kapasitas besar ini akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Untuk mendukung sektor pertanian di Bumi Flobamora, bendungan ini akan menyuplai air irigasi bagi Daerah Irigasi (D.I) seluas 570,86 hektar. Area tersebut mencakup D.I Tuahanat seluas 100 hektar, D.I Manikin seluas 437 hektar, dan D.I Manumuti seluas 33,86 hektar. Dengan demikian bendungan diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanian (IP) dari 200% menjadi 300%.
Selain untuk irigasi, Bendungan Manikin juga diproyeksikan menjadi sumber air baku penting dengan potensi sebesar 700 liter/detik. Pasokan ini akan didistribusikan secara merata untuk Kota Kupang sebesar 350 liter/detik dan Kabupaten Kupang sebesar 350 liter/detik.
Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah kemampuannya dalam mereduksi banjir di area seluas 627 hektar yang berada di Kota Kupang (Kelurahan Lasiana) dan Kabupaten Kupang (Kecamatan Kupang Tengah).
Di samping itu, bendungan juga dapat mendukung program swasembada energi melalui pembangkit listrik ramah lingkungan dengan total kapasitas 29,925 megawatt (MW), yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) apung sebesar 29,8 MW.
Dengan berbagai manfaat tersebut, Kementerian PU terus mendorong percepatan konstruksi agar target penyelesaian pembangunan Bendungan Manikin di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dapat tercapai sesuai jadwal pada tahun 2028 mendatang.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak